Seseorang yang baru saja belajar mengenai aplikasi website maupun mobile pastinya mengetahui tentang User Experince (UX). Nah, selain User Experince (UX) memiliki prospek kerja yang bagus kemudian dalam membuat sebuah User Experince (UX) yang bagus, anda perlu memperhatikan banyak contoh website dan aplikasi yang sudah kompetibel.
Namun, sebagian besar belum mengetahui lebih dalam mengenai user experince, sehingga membuat pengguna website merasa kebingungan jika ada yang bertanya soal User Experince (UX).
Sebenarnya user experience dan user interface memiliki hubungan yang sangat kuat. Terlalu kuatnya, hingga orang-orang menganggap bahwa keduanya memiliki fungsi yang sama. Padahal kedua istilah tersebut berbeda, mulai dari pengertian, fungsi, dan lainnya. Apakah Anda penasaran dengan user experience. Tenang saja, Anda bisa memahami tentang User Experince (UX) beserta prospek kerjanya pada artikel ini.
Apa Itu User Experience?
l
User experince merupakan proses pembuatan website atau sebuah aplikasi yang dibuat oleh seseorang dengan mudah. User Experince (UX) mengembangkan website dengan tujuan agar mudah dioperasikan oleh penggunanya. Fokus utama User Experince (UX) adalah untuk menghubungkan komunikasi antara pengguna dan program, sehingga menciptakan pengalaman berharga bagi pengguna.
Profesional User Experince (UX) mampu merancang program mobile atau aplikasi website berdasarkan pada pengalaman pengguna (user) setelah menggunakannya. Hasilnya program yang diciptakan bisa dibuat lebih mudah dipakai oleh pengguna website maupun mobile.
User Experince (UX) memiliki persona, fungsinya untuk development team desain supaya dapat menjaga kemudahan user story. Persona User Experince (UX) mampu menghasilkan produk dengan kualitas unggul yang siap digunakan oleh pengguna. Terdapat dua persona yang digunakan pengguna dan focused bussiness, diantaranya yaitu the user persona serta the proto persona. Berikut merupakan penjabaran dari kedua macam persona user experience.
-
The User Persona
Jenis persona yang pertama sangat umum, bahkan sering digunakan oleh User Experince (UX) design. Didalamnya berisi cerita pendek user’s goals, paint points, dan behaviours. Terlihat umum, tetapi persona ini dibuat berdasarkan user research. Selanjutnya persona User Experince (UX) juga menceritakan tentang yang dilakukan orang (kenapa melakukan hal tersebut serta produk apa saja yang diinginkan. Persoba sebagai guideline, yang menjadi akhir penelusuran website user experience.
-
The Proto Persona
Proto persona dibuat saat tidak adanya sumber yang dipakai pada penelitian seorang user dan berdasarkan penelitian yang dilakukan sumber lainnya. Proto persona menyusun siapa saja team yang akan bekerja. Proto persona sebenarnya tidal terlalu dipakai daripada user persona.
Nah itulah dari kedua tipe persona User Experince (UX) yang bisa Anda ketahui. Selanjutnya selain macam-macam User Experince (UX), Anda juga harus mengetahui empat kunci dalam persona eksperience produk desain. Beberapa kunci persona experience produk yaitu validari dari desain team ahli, mengembangkan ide berdasarkan penelitian pengguna produk, memberikan waktu mengembangkan pikiran untuk mencari inspirasi, menetapkan fokus pada pengalaman user, dan mencari referensi pada kritik ataupun iterations di produk.
Sejarah User Experience dan Penerapannya
User experience dikenalkan pertama kali oleh seseorang yang bernama Don Norman. Beliau merupakan akademisi Cognitive Science, usability engineering, mantan vice president Apple Inc, dan desain. Menurut Don Norman, user experience merupakan bentuk sikap, emosi dan tingkah laku pengguna ketika memakai produk atau jasa. Pengguna memiliki pengalaman yang melibatkan presepsinya dengan apa manfaatnya ketika menggunakan produk tersebut.
Bila dilihat, User Experince (UX) sangat dinamis. Hal ini dirasakan saat pengguna User Experince (UX) muncul, kemudian mampu mengubah nilai-nilai, kebisaan, teknologi dan lingkungan. Penasaran dengan kemunculan User Experince (UX) serta penerapannya di kehidupan? Berikut ini merupakan contoh user experience di kehidupan. Pengguna social media path pasti mengetahui bahwa ada tombol + pada bagian halanan depan. Jika tombol + disentuh maka, tombol memunculkan tombol pilihan lain. Tombol tersebut fungsional karena memudahkan pengguna.
Aplikasi macromedia flash didominasi dengan tampilan halaman website splash, tampilan splash memaksa pengguna supaya tertarik untuk melihat halaman animasi pendek. Adanya animasi splash memungkin pengguna untuk menunggu loading yang lama agar dapat masuk ke halaman utama macromedia flash.
Pendaftran form pada website. Pengguna website sering menemukan pendaftaran form yang membingungkan. Jika pendaftaran gagal maka, Anda tidak bisa mengakses website yang ingin dikunjungi. Kesalahan pendaftaran dipengaruhi oleh adanya beberapa data yang kurang valid sehingga, terjadi kesalahan.
Checkout pada website e-commerce. Ketika menyelesaikan pemesanan barang, pengguna e-commerce akan melakukan checkout. Apakah chekout yang dilakukan mudah atau menyusahkan. Itulah beberapa contoh penerapan user experience pada kehidupan sehari-hari. Anda sekarang telah memahami contoh User Experince (UX). Ternyata contoh User Experince (UX) di atas juga dialami oleh Anda. Selanjutnya Anda harus mengetahui prospek kerja user experience.
Prospek Kerja User Experience
Tahukah Anda bahwa User Experince (UX) menawarkan prospek kerja yang dapat dilakukan oleh siapa saja yang memenuhi kriteria User Experince (UX). Salah satu prospek kerjanya yaitu sebagau user experience designer. Job ini mengarahkan seseorang pada menyusun branding, tata letak, layout, visual design, seni dan lainnya.
Tantangan pekerjaan user designer adalah pekerjaan yang mengharuskan seseorang mengusai desain. Anda dituntut untuk memiliki kreativitas tinggi supaya dapat menciptakan desain yang memberikan user experience lebih mudah bagi pengguna. Pekerjaan menuntut Anda dalam mengetahui font, bentuk, warna, gambar, serta lainnya supaya menjadi tampilan yang bagus.
Selain tampilannya bagus, Anda harus memastikan bahwa tampilan desain yang dibuat apakah mudah digunakan oleh pengguna. Baik dalam jumlah pengguna ratusan hingga ribuan.
Perbedaan UX dan UI
Banyak orang yang salah kaprah bahwa User Experince (UX) sama User Interface (UI) itu adalah suatu hal yang sama. Pada faktanya UX dan UI itu berbeda, namun satu sama lain saling berhubungan.
Pada dasarnya, User Experience adalah tentang “memahami penggunamu”. Tujuan UX adalah mencari tahu siapa mereka, apa yang mereka capai dan apa cara terbaik bagi mereka untuk melakukan “sesuatu”.
UX berkonsentrasi pada bagaimana sebuah produk terasa dan apakah itu memecahkan masalah bagi pengguna. Sedangkan User Interface adalah bagaimana suatu website atau aplikasi yang kamu buat terlihat dan berbentuk seperti apa. Hal tersebut mencakup Layout (tata letak), Visual Design (desain visual) dan Branding.
Kesimpulan dan Penutup
Setelah membaca ulasan di atas maka, dapat disimpulkan bahwa user experience merupakan suatu interaksi antara komputer (aplikasi dekstop, aplikasi smartphone, dan website) dengan user (manusia).
Ruang lingkup User Experince (UX) berkaitan dengan perasaan pengguna aplikasi website yang berhubungan pada efesiensi, kenyamanan, dan kemudahan dalam mengoperasikannya.
Dalam membuat User Experince (UX) adalah hal yang sangat penting dalam membuat sebuah aplikasi, Karena apabila User Experince (UX) yang anda buat tidak nyaman bagi konsumen. Maka hal ini akan berpengaruh ke dalam penjualan produk dalam aplikasi anda. Sebaiknya anda melakukan beberapa testing User Experince (UX) untuk menentukan User Experince (UX) yang terbaik kedalam aplikasi anda.
sumber:idcloudhost.com