Apakah ada warna yang mewakili ras kita? Fotografer asal Brasil Angélica Dass menyingkapkan – dan menumbangkan – prasangka rasial melalui proyek Humanae-nya.

Fotografer asal Brasil Angélica Dass menyingkapkan – dan menumbangkan – prasangka rasial melalui proyek Humanae-nya. Dia mengatakan kepada BBC Culture apa yang menginspirasinya, dan bagaimana hal itu dapat membantu menantang norma-norma.

“Tumbuh dalam keluarga dengan latar belakang dan warna ini, saya tidak pernah mengerti mengapa kita memiliki klasifikasi orang-orang seperti orang hitam,putih, merah atau kuning yang merupakan warna yang terkait dengan ras.”

Fotografer asal Brasil Angélica Dass terinspirasi untuk memulai proyek Humanae pada tahun 2012, setelah menikahi seorang Spanyol.

“Kulitnya merah muda, seperti lobster ketika terpapar sinar matahari. Dan satu pertanyaan mulai muncul di benak saya – kulit anak saya akan berwarna apa?,” dia mengatakan kepada BBC Culture dalam sebuah wawancara.

Dass memutuskan untuk memotret relawan dengan nada kulit yang berbeda, dan mencocokkan warna kulit mereka dengan warna-warna Pantone, menempatkan foto mereka dengan latar belakang warna itu.

Dalam lima tahun terakhir, dia telah memotret sekitar 4.000 orang di 17 negara dan 27 kota di seluruh dunia – dan videonya dalam konferensi TEDx 2016 ditonton oleh lebih dari 2 juta kali. Dass baru saja menangkap wajah orang-orang London untuk pameran No Turning Back di Migration Museum.

Dia menceritakan inspirasi untuk pekerjaannya kepada BBC Culture – dan bagaimana hal itu dapat membantu kita menemukan cara baru berbicara mengenai ras.

“Berabad-abad yang lalu kita percaya bahwa Bumi itu datar, dan tiba-tiba kita dapat mengubahnya dan berpikir bahwa itu bulat,” katanya.

“Saya benar-benar percaya bahwa, secara linguistik, kita bisa mengubah diskusi semacam ini.”