Berkarya dan bekerja penuh waktu sebagai ilustrator freelance menjadi sebuah karier yang saat ini banyak diimpi-impikan oleh mereka yang gemar menggambar. Apalagi, setelah industri ilustrasi semakin diakui di tanah air. Karena alasan tersebut, banyak ilustrator di Indonesia tidak lagi malu untuk unjuk gigi. Entah ilustrator yang gemar menunjukkan karyanya lewat Instagram atau media sosial lainnya, kita sebagai penikmat karya pasti mudah terpikat dengan hasil gambar buatan mereka.
Kecanggihan teknologi yang membuat orang lebih mudah berkomunikasi ini sama dengan surganya para freelancer. Bahkan, bukan hanya memudahkan kita untuk berkomunikasi dengan potential client di dalam negeri tapi juga dari luar negeri. Media sosial dan messenger yang ada ini membuat para ilustrator bisa mendapatkan beragam klien dengan beragam kebutuhan. Tapi, pertanyaan besarnya, apakah karier sebagai ilustrator freelance punya peluang besar untuk berkembang di Indonesia?
Crafters bicara dengan salah satu pelakunya langsung yaitu Aedel Fakhrie, atau yang lewat Instagram lebih dikenal dengan nama @kontrolaltdelt, tentang perkembangan kariernya sebagai ilustrator freelance di Indonesia. Ternyata, ia sendiri juga tidak langsung memutuskan untuk menjadi full-time ilustrator freelance begitu saja.
“Tadinya, saya ngantor di agency dengan sampingan mengerjakan ilustrasi dan concept art dari studio luar. Makin lama, karena menurut saya lebih seru mengerjakan illustrasi dan concept art, jadi saya memutuskan untuk serius full-time sebagai ilustrator dan concept artist,” jelasnya.
Aedel sendiri, punya pasar yang jelas cukup niche di kalangan ilustrator, yaitu mecha art. Mecha art adalah sebutan untuk ilustrasi dengan objek mekanik seperti robot dan kendaraan (otomotif). Penggambaran teknologi imajinasi di masa depan dan interaksinya terhadap manusia sering ditampilkan Aedel dalam karya-karyanya.
Dalam wawancara, Aedel banyak memberikan insights soal perjalanannya di industri ilustrasi. Ia sendiri, mendorong para ilustrator lain untuk turut mengembangkan industri kreatif ini lewat karya mereka masing-masing dengan cara terjun langsung ke industrinya.

Sekarang ini, kamu berprofesi sebagai apa tepatnya?
Saya bekerja sebagai ilustrator dan concept artist. Pekerjaan saya adalah untuk membuat gambar dengan keperluan desain karakter, robot, dan lain-lain untuk industri film dan game.
Sebagai ilustrator mecha, dari mana inspirasi terbesar kamu dan apa dasar-dasar fundamental yang diperlukan oleh ilustrator dengan ketertarikan objek gambar seperti kamu?
Inspirasi terbesar saya dari beberapa artists yang memulai karirnya beberapa dekade lalu, sebut saja seperti Otomo Katsuhiro, SydMead, dan lain-lain.
Fundametal drawing sudah pasti. Seperti perspektif, gambar bentuk, anatomy, juga value. Selain itu, referensi juga penting. Misalnya referensi scifi atau object yang berkaitan dengan bentuk yang kita mau buat. Contohnya, saya hobi otomotif. Nah, untuk gambar seperti mesin-mesin dan cara kerjanya, saya cukup familiar.
Di industri ilustrasi Indonesia, apa tantangan terbesar dan bagaimana cara kamu mengatasinya sebagai freelancer illustrator?
Tantangan terbesarnya adalah meyakinkan klien kalau apa yg kita buat itu akan works buat kebutuhan mereka. Biasanya kalo sudah sampai ke tahap ini, saya sering ngajak berdiskusi sesering mungkin dan coba cari tahu, sebenarnya apa sih yg mereka inginkan.
Tahun 2018 ini, apa yang kamu rasakan telah terjadi di industri ilustrasi?
2018 ini semakin banyak orang mulai melek soal dunia ilustrasi dan concept art dalam industri lokal.
Thanks to the internet, banyaknya portal portfolio semacam Artstation dan semacamnya, menambah awareness di dunia industri ilustrasi lokal. Untuk demand, menurut saya, lebih meningkat dari tahun sebelumnya.
Sekarang ini sebagai ilustrator freelancer yang profesional, bagaimana cara kamu berproses untuk sebuah demand klien?
Pertama, baca pelan pelan brief-nya, jangan langsung reply kalau belum mengerti. Lalu, jangan sungkan bertanya untuk menambah info yg kita butuhkan sebelum eksekusi visual.
Jangan takut merespon feedback dari klien, selama kita yakin yg kita kerjakan sesuai dengan brief. Memberikan service lebih (misal, revisi tambahan) itu tidak ada salahnya, untuk menjaga hubungan kerja sama dengan klien.
Kritik kamu untuk industri ilustrasi di Indonesia, terutama untuk freelancer-nya apa?
Kritik pertama sih, soal rate. Harga disini masih kurang bergairah untuk para freelancer lokal. Kalo dari artist-nya, sayangnya, masih banyak artist yang kurang pede dengan skill-nya.

Jangan takut merespon feedback dari klien, selama kita yakin yg kita kerjakan sesuai dengan brief. Memberikan service lebih (misal, revisi tambahan) itu tidak ada salahnya, untuk menjaga hubungan kerja sama dengan klien.
Menurut data dari BEKRAF, industri kreatif diharapkan akan terus berkembang pesat di tahun 2019 mendatang. Sebagai pelakunya sendiri, apa tanggapan kamu?
Saya setuju sih, karena beberapa tahun belakangan edukasi formal dan informal soal dunia kreatif mulai gencar dan subur banget. Bagusnya, itu akan mendukung perkembangan industri kreatif lokal.
Menurut kamu, untuk para ilustrator pemula, apa yang bisa dilakukan untuk mengembangkan kariernya?
Banyak-banyak berkarya, jangan menunggu dapat kerjaan baru berkarya. Jadikan berkarya seperti nafas dan manfaatkan media sosial yang ada. Dari situ orang bakal notice apa yang kita buat dan itu pun bisa jadi portfolio kita.
Di saat mentok tapi deadline sudah dekat, apa sih yang biasanya kamu lakukan untuk tetap on time untuk berkarya?
Hahaha, kalo saya punya catatan spending yang belum dan yang akan dibuat. Nah, kalau sudah deadline mepet, mood lagi jelek, saya lihat-lihat lagi aja catatan itu, hahaha. Tapi saya yakin, tiap orang punya caranya masing-masing untuk boosting mood. Jadi ya, monggo lakukan saja senyamannya.
Pesan kamu untuk para ilustrator yang ingin menjalani karier yang sama denganmu?
Banyak-banyaklah bergaul dengan illustrator lainnya, itu bagus untuk link. Terus menggali sesuatu yang memang ingin difokuskan. Yang terakhir: keep humble.

Sumber: crafters.getcraft.com