Mengenal Lebih Dekat dengan Studio Desain Indonesia: Studio Tomodachi

on

|

views

and

comments

Bayangkan kita hidup di era serba visual ini tanpa ilustrasi. Segalanya hanya berupa foto realis manusia atau objek sesungguhnya, tanpa tambahan imajinasi apa pun. Pasti amat hampa rasanya.

Bersyukurlah nenek moyang kita sudah mulai melukis di gua menggunakan pewarna alam untuk menandakan sebuah peradaban maju. Sejak adanya seni lukis tersebut, komunikasi antar manusia berjalan lebih lancar dan kita bisa terhubung lewat satu bahasa universal yaitu visual gambar.

Studio Tomodachi: Perjalanan, Misi dan Hal Penting Bagi Ilustrator
Tiga personil Studio Tomodachi (Ilustrasi oleh Aftergani)

Saat ini, dengan keindahan karya-karya ilustrasi, kita bisa lebih menikmati dunia. Lewat karya-karyanya, para ilustrator banyak melukiskan perasaan-perasaan kita sebagai manusia. Apresiasi yang tinggi dari penikmatnya ini di Indonesia dilihat sebagai sebuah peluang bisnis yang mumpuni oleh Studio Tomodachi.

Studio Tomodachi adalah sebuah studio yang kini fokus dengan garapan karya ilustrasi mereka. Beranggotakan tiga ilustrator kenamaan Jakarta yaitu Basith Ibrahim, Kemas Acil dan Aftergani (Ikhwan Waliyudin), mereka telah berdiri sebagai sebuah studio sejak 2016. Lewat studio ini, mereka tidak hanya fokus dalam menggarap project dari brand namun juga mencanangkan sejumlah workshop sebagai media edukasi kreator.

Crafters bicara dengan Basith Ibrahim, selaku Co-Founder dari Studio Tomodachi dan bicara soal perjalanan, misi dan pesan mereka pada ilustrator lain yang sedang berjuang di industri ilustrasi Indonesia.

Boleh ceritakan awal berdirinya Studio Tomodachi berdiri?

Awalnya itu tahun 2016, gue sempat ada bahasan untuk membuka usaha bareng sama Kemas Acil, dan walaupun enggak kenal-kenal banget saat itu dengan Kemas, ternyata Kemas juga punya keinginan yang sama.

Beberapa lama setelah pembahasan ingin memiliki usaha bareng, kita enggak pernah ketemu lagi, sampai ada satu kesempatan waktu itu gue di-offer sebuah project. Keperluannya saat itu adalah untuk membantu si klien ini mem-branding produk-produk mereka. Nah, karena gue merasa enggak mungkin jalan sendiri, gue pikir ini bisa jadi batu loncatan buat gue dan Kemas dalam membuat usaha bersama. Karena waktu itu gue juga mikir Kemas sudah bekerja cukup lama di dunia advertising dan branding, gue juga kuliah di bidang design. Jadi masih ada benang merahnya dan bisa kita sisipkan ilustrasi nantinya.

Kita pertama kali ketemu untuk ngobrolin project ini di sebuah coffee shop, pokoknya gue mikir dengan adanya tawaran ini, kita nantinya bisa membuat studio. Tapi bukan studio design, lebih ke studio  ilustrasi dan animasi. Dan Kemas dengan cepat langsung kepikiran nama dan logonya. Pulang dari meeting itu, gue langsung vector-in dan jadilah logo yang sekarang.

Gue dan Kemas sudah satu visi kalau kita akan membuat sebuah studio yang awalnya hanya studio desain, tapi pelan-pelan kita arahin jadi studio yang  full ilustrasi. Saat itu, kita coba cari orang juga, cuma agak susah karena biasanya ilustrator yang skill-nya ‘oke’ sudah punya kesibukan sendiri atau sudah tergabung dengan studio lain. Akhirnya, kita ketemu sama Aftergani via media sosial. Gue diskusi dengan Kemas untuk mengajak Aftergani–yang padahal kita enggak kenal dia. Tapi karena kita udah suka banget dengan karya-karya dia, gue coba ajak  ketemu untuk ngobrol-ngobrol. Di saat itu, sebenarnya gue enggak punya gambaran jelas tentang studio yang masih setengah jadi ini. Dan hebatnya, dia mau dan perjalanan Studio Tomodachi kita mulai dari situ.

Tapi sayangnya, saat itu, si klien pertama kita ternyata hilang begitu aja dan enggak jadi bikin project dengan kita. Itulah tantangan pertama Studio Tomodachi. Sebagai orang yang menggagas itu pertama kali, gue merasa enggak enak dengan Kemas dan Aftergani. Tapi bolak-balik Kemas meyakinkan gue untuk tetap tenang dan mengembangkan studio ini perlahan-lahan, lewat jalan lain.

Perkembangan Studio Tomodachi ini juga ternyata memang lewat banyak hal. Mulai dari mengisi booth, pameran di galeri dan saat ini pada akhirnya kita bisa mendapatkan klien yang cukup besar untuk kita sebagai studio baru.  We aim blind-foldedly, jalanin aja ke mana kesempatan ngasih kita jalan. And most of the works now could pay our bills.

Saat ini, branding kalian sebagai studio ilustrasi lebih ke mana?

Sekarang ini kita lagi explore dan mendalami industri dunia ilustrasi dan concept art untuk kebutuhan film dan animasi.

Sebenarnya Studio Tomodachi enggak pernah ada arahan branding khusus, we just love drawing, art , illustration, game & film in general, like other geek kids doWe’re alike minded people that got together and fortunately some people ask us to solve their problem with our artworks.

Jadi kalau dilihat, Studio Tomodachi sebenarnya lebih seperti bunch or friends hanging out together, exploring art and we always try to fit ourselves into the big picture of art industry, we want to be a part of the big art movement in the world, we’d like to collaborate, we exchange ideas, we create new things with illustration.

Dari tiga anggota Tomodachi, tiap-tiap individunya ada peranan masing-masing enggak sih? Atau, gimana caranya kalian menggarap suatu project?

Waktu awal-awal banget sebenarnya enggak ada peranan dari tiap member-nya, karena kita lebih ke showcasing karya kita aja, dan kita masih meraba-raba model bisnisnya studio ilustrasi itu sendiri, dari target marketnya seperti apa, industrinya seperti apa, dan lain-lain. Tapi makin ke sini, karena pekerjaannya juga lebih kompleks dan skalanya cukup besar, lalu mulai terlihat client seperti apa yang minat berkolaborasi dengan kita, mau enggak mau kita mulai bagi tugas.

Yang biasanya per-project bisa beda artist yang in charge-nya, terkadang satu project Kemas yang in charge, kadang gue, kadang Aftergani. Jadi, masing-masing bisa merasakan juga jadi Director di tiap-tiap project.

Studio Tomodachi: Perjalanan, Misi dan Hal Penting Bagi Ilustrator
Karya ilustrasi Basith Ibrahim, Co-Founder Studio Tomodachi
Studio Tomodachi: Perjalanan, Misi dan Hal Penting Bagi Ilustrator
Karya ilustrasi Aftergani yang tergabung dalam Studio Tomodachi
Studio Tomodachi: Perjalanan, Misi dan Hal Penting Bagi Ilustrator
Karya Kemas Acil yang tergabung dalam Studio Tomodachi
Tantangan dari tiga kepala dalam satu studio pasti ada. Kira-kira apa saja dan bagaimana solusinya?

Menyatukan visinya pasti susah, karena kita juga membuat studio akhirnya atas kemauan masing-masing. Jadi, pasti punya visi yang berbeda-beda. Ada yang ingin buat pameran, ada yang ingin fokus di cari project, ada yang ingin buat karya cetak–tapi kan harus disusun yang mana yang harus direalisasikan duluan. Biasanya, kita selalu ada meeting sebulan minimal dua kali untuk membicarakan dan menyatukan visi itu agar pelan-pelan semua yang kita ingin tuju itu tercapai. Tapi, yang gue bisa lihat selama ini, ilustrasi dan kegiatan gambar bareng-bareng itulah yang masih menyatukan kita sampai sekarang.

Kalian juga banyak menggarap workshop yang intinya ingin mengedukasi serta sharing dengan ilustrator-ilustrator lain. Mengapa hal seperti ini penting untuk kalian dan apa misi besarnya sebenarnya dari kegiatan itu?

Menurut gue pribadi, di Indonesia belum ada source yang dapat mengedukasi ilustrator untuk kebutuhan industri secara profesional. Rata-rata yang diajarin di kampus itu cuma bungkus luarnya saja dan masih terlalu sering nyerempet ke desain grafis. Sedangkan ilustrasi dan desain grafis itu dua hal yang berbeda–terlebih ilustrasi untuk kebutuhan industri seperti concept art, character design, editorial illustration, dan lain-lain.

Sekaligus, banyak ilustrator profesional menurut kita yang ilmunya worth it untuk disebarluaskan dan secara enggak langsung kita mau mendorong kualitas sumber daya manusia di bidang yang kita cintai ini.

Studio Tomodachi: Perjalanan, Misi dan Hal Penting Bagi Ilustrator
Studio Tomodachi dalam sebuah workshop bekerja sama dengan DGI (Dok. Studio Tomodachi)
Menurut kalian, tiga hal paling penting sebagai dasar seorang ilustrator yang sudah siap terjun ke industrinya apa sih?

Menurut gue pribadi,

1. Fundamental. Seperti pengertian terhadap basic anatomy manusia, hewan, atau apa pun itu,  pencahayaan, komposisi warna maupun komposisi bentuk. Ini adalah core dari ilustrasi menurut gue. Jika seorang ilustrator fundamental-nya enggak kuat, saat dia disuruh mengubah gambarnya dari sudut pandang 180 derajat, pasti dia akan kesusahan dan memperlihatkan kualitas dari karyanya itu sendiri.

2. Visual LibraryVisual library adalah kemampuan ilustrator untuk membayangkan sebuah bentuk sebelum dia menggambar. Biasanya dapat diasah dengan banyak melihat, mengobservasi, dan belajar memahami cara kerja sesuatu. Gue percaya apa pun yang lo lakukan di dunia ini enggak akan pernah sia-sia, karena pengalaman itu bisa dituangkan ke ilustrasi lo nantinya.

3. Research. Ini penting karena kita biasanya sebelum menggambar mencari dan mengumpulkan referensi, atau objek-objek yang mendukung visual agar lebih mudah dimengerti oleh penontonnya nantinya. Dan saat mendapatkan brief, jangan langsung digambar. Lakukan observasi dan riset ini dulu. Menurut gue, membuat ilustrasi sama seperti orang yang mau pergi jauh. Dia harus membekali dirinya dengan referensi dan pengetahuan, untuk mencapai tujuan yang sama-sama disepakati: yaitu brief.

Sedikit tambahan, bahwa attitude untuk ilustrator itu juga sangat penting. Coba hargai orang lain walau enggak pernah ketemu (hanya lewat media sosial), karena itu akan berdampak ke karier kalian nantinya.

Apa yang ingin kalian sampaikan pada ilustrator atau grup ilustrator yang juga sedang mengembangkan industri ilustrasi seperti kalian?

Bentuk komunitas kalian, jangan pernah berhenti menggambar dan berbagi ilmu ke teman-teman yang lain. Time management itu juga penting. Dan bersikaplah profesional sebagai ilustrator.

Dulu, sebelum membuat Studio Tomodachi dengan Kemas, gue pernah membuat sebuah komunitas kecil di Jakarta, namanya Jakarta Sketch Group. Kegiatannya? Kita ngumpul buat gambar-gambar bareng di Jakarta. Nah, gue berharap ilustrator Indonesia juga melakukan hal yang sama di komunitas kalian. It will improve your drawing skill.

Ke depannya, Studio Tomodachi ini akan dibawa ke mana?

Kita akan memperbanyak kolaborasi dengan ilustrator dan mencoba banyak medium lain menggunakan ilustrasi. Contohnya, seni pertunjukan, perfilman, pameran, museum, game atau edukasi. Kita ingin mem-provide visual untuk medium-medium tersebut agar dapat dikomunikasikan dengan baik dan terlihat apik secara visual.

Dan pastinya mengembangkan IP pribadi kita. Karena enggak selama ya kita kebayang bekerja untuk orang lain. Kita ingin juga secepatnya menggarap project-project Studio Tomodachi sendiri.

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: crafters.getcraft.com

Share this
Tags

Must-read

Mantaflow Creating Fire

Menciptakan efek api? Mudah dengan Mantaflow! https://www.youtube.com/watch?v=lR9vjaYzeYQ
spot_img

Recent articles

More like this