Berikut Sosok Ilustrator Indonesia dalam Cover/ Sampul Harry Potter: Nick Filbert!

on

|

views

and

comments

Kesempatan para ilustrator untuk membawa bisnisnya lebih jauh lagi semakin terbuka setiap harinya. Salah satunya adalah dengan berkolaborasi dengan para penerbit buku. Keperluan untuk ilustrasi yang baik dari tiap-tiap karya sastra tentunya akan menunjang keindahan buku tersebut pada akhirnya. Saya sendiri bisa dibilang seorang kutu buku yang menyukai sampul buku yang visualnya baik dan menarik.

Terlebih, jika bicara soal buku Harry Potter. Tahun 2017 lalu, Gramedia Pustaka Utama secara bertahap menerbitkan ulang ketujuh buku seri Harry Potter, kali ini dengan sampul buku yang spesial.

Nick Filbert

Nick Filbert adalah ilustrator jenius asli Indonesia di balik sampul buku dengan pembaca superbanyak ini. Prestasinya sangat istimewa, karena sampul buku yang ia ilustrasikan dan desain ini masuk sebagai salah satu dari 10 cover buku terbaik di dunia. Nick berhasil memadukan gaya yang terasa “lokal” untuk pembaca Indonesia. Arsiran dalam ilustrasinya yang kompleks dan penuh detail memang terasa dekat dengan pasarnya.

Dengan seleksi yang sangat ketat; termasuk persetujuan agen sastra sang penulis, J.K Rowling dan pihak penerbit Bloomsbury, Nick berhasil mendapatkan kesempatan ini. Saya sebagai potterhead kelas berat, sangat beruntung bisa bertemu dan mengenal Nick secara langsung. Kemudian saya banyak bertanya tentang dunia ilustrasi lewat matanya juga kesempatan untuk berkolaborasi dengan para penerbit buku.

Boleh ceritakan awal mulanya kamu tertarik dan terjun ke dunia ilustrasi?

Saya sudah mulai menggambar dari kecil, sejak TK sampai SD sudah sering ikut lomba menggambar, walau sempat vakum di SMP dan SMA, saya akhirnya mengambil jurusan yang berhubungan dengan menggambar dan akhirnya saya memilih jurusan animasi ketika kuliah karena saran dari orang tua, sehabis kuliah saya bekerja di salah satu studio ilustrasi besar di Indonesia. Pada tahun 2015, saya mengambil keputusan untuk menjadi artist independen sampai sekarang.

Selama pengalaman itu, bagian mana yang menjadi titik balik kamu untuk terus berkarya?

Jujur, dulu saya sempat kehilangan passion untuk menggambar, namun setelah terjun ke dunia ilustrasi dan berkenalan dengan banyak orang yang sebidang, saya jadi mempunyai semangat baru dan goal hidup yang baru di bidang ini, itu yang membuat saya terus bersemangat berkarya.

Siapa ilustrator favoritmu dalam dan luar negeri?

Kalau dari dalam negeri, seniman favorit saya adalah mas Eko Nugroho. Menurut saya, karyanya bisa menembus zaman dan disukai banyak kalangan, lukisannya juga bisa diaplikasikan ke berbagai medium seperti kanvas, dinding (mural), baju, dan lainnya. Ada beberapa seniman favorit saya di luar negeri, kebanyakan dari Asia. Ada James Jean, Katsuya Terada, dan Kim Jung Gi.

Bagaimana sih awal mulanya kamu bekerja sama dengan penerbit?

Awalnya, pada 2015, saya memproduksi sendiri sebuah art book yang berisi gambar-gambar yang saya gambar di waktu senggang untuk saya jual di art convention. Buku itu mendapat sambutan yang lumayan baik dari banyak kalangan, termasuk dari editor penerbit Gramedia Pustaka Utama, Mbak Dini Pandia. Kemudian Mbak Dini menawarkan saya untuk bekerja sama memproduksi buku mewarnai untuk orang dewasa yang kebetulan sesuai dengan style saya.

Proses apa yang kamu lakukan dalam penggarapannya ilustrasi cover buku?

Proses biasa dimulai dengan membicarakan ide/tema utama dari buku tersebut dengan editor. Kemudian, setelah ide utama disepakati, kita akan membicarakan detail buku seperti jumlah halaman dan jumlah gambar yang diperlukan serta bahan dari buku tersebut (cover dan isi buku). Untuk pengerjaan buku, saya mencari inspirasi dengan traveling, karena dengan traveling saya merasa banyak sekali hal-hal baru di sekitar kita yang bisa dijadikan inspirasi. Selanjutnya saya akan mengerjakan sketsa yang akan diberikan tambahan masukan dari editor. Setelah rampung, saya maju ke proses finishing di mana saya akan memberikan detail – detail akhir ke gambar sketsa. Kemudian, akan ada revisi akhir dari editor sebelum akhirnya buku tersebut naik cetak.

Spine Design Harry Potter oleh Nick Filbert

Apa yang spesial dari serial buku Harry Potter untukmu?

Buku Harry Potter memiliki rasa nostalgia dan memiliki sentimental yang cukup dalam untuk saya. Saya ingat buku itu sangat bermanfaat bagi saya sebagai seniman dan anak-anak lain secara general. Karena sebelum film Harry Potter dirilis, kita ditantang untuk berimajinasi akan hal-hal yang belum pernah digambarkan secara fisik/visual. Cara penulis J.K. Rowling dalam menuangkan imajinasinya dengan membuat suatu dunia baru yang penuh imajinasi itu sangat luar biasa. Yang menarik lagi adalah, saya merasa tumbuh bersama karakter – karakter dalam buku itu serial Harry Potter.

Siapa tokoh favoritmu dalam novel Harry Potter?

Tokoh favorit saya dalam novel Harry Potter adalah sosok Lord Voldemort. Secara desain, karakter ini sangatlah menarik, dia bisa membelah jiwanya untuk bertahan hidup, dia juga selalu ditemani oleh ular besar kesayangannya Nagini. Lord Voldemort juga merupakan karakter berlapis dan memiliki character development yang menarik. Fakta bahwa dulunya dia adalah seorang yatim piatu yang kemudian berakhir menjadi salah satu penyihir gelap terbesar di serial Harry Potter membuat saya semakin tertarik dengan karakter tersebut.

Apa konsep yang kamu kembangkan dalam pembuatan ilustrasi buku serial Harry Potter?

Konsep yang saya utamakan dalam pembuatan ilustrasi cover Harry Potter ini adalah Fantastic Beasts, saya merasa Fantastic Beasts belum pernah menjadi fokus utama dalam pembuatan cover Harry Potter di negara lain, padahal Fantastic Beasts merupakan salah satu elemen penting dalam serial Harry Potter. Saya juga menambahkan sedikit aksen batik dalam pemilihan warna, juga dalam filosofi pengerjaannya yang memerlukan ketekunan dan detail yang sempurna.

Apakah tantangannya untukmu melakukan kolaborasi dengan penerbit buku komersil?

Tantangannya adalah dimana saya harus bisa menemukan titik tengah antara menghasilkan karya yang idealis yang sesuai dengan gaya dan ego saya sebagai seorang seniman dan karya yang disukai publik dan laku untuk dijual. Di sini, pengalaman saya selama dua tahun di studio ilustrasi sangat membantu dalam mengambil keputusan karena saya sudah terbiasa dan tahu mana karya yang laku untuk dijual dan mana yang tidak.

Apakah yang kamu lakukan untuk memaksimalkan project-project selanjutnya?

Dengan terus melakukan research, pergi ke tempat-tempat yang belum pernah saya didatangi, dan terus mencoba hal-hal baru. Dengan terus berkembang dan berevolusi maka saya sebagai seorang seniman akan terus menghasilkan karya yang fresh dan memiliki perspektif baru yang pastinya akan menghasilkan karya yang maksimal di masa mendatang.

Apakah inspirasi terbesarmu dalam berkarya?

Inspirasi terbesar saya adalah keseharian, bagaimana apa yang terjadi pada kita sehari-hari yang mengakibatkan kita merasakan rasa bahagia, tegang, sedih, kecewa, dan lainnya. Perasaan-perasaan itu yang membuat saya ingin menuangkannya dalam bentuk sebuah karya ingin orang lain juga dapat merasakannya ketika melihat karya kita, itu adalah sebuah pencapaian sebagai seorang seniman. Orang-orang yang ada dalam kehidupan sehari-hari juga sangat memberikan inspirasi buat saya, ketika saya melihat seorang pedagang es krim, atau pengunjung restoran, yang sedang melakukan sesuatu, selalu membuat saya ingin mentransfer mereka ke dalam bentuk lukisan di atas kertas.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: crafters.getcraft.com

Share this
Tags

Must-read

Mantaflow Creating Fire

Menciptakan efek api? Mudah dengan Mantaflow! https://www.youtube.com/watch?v=lR9vjaYzeYQ
spot_img

Recent articles

More like this