Elfandiary: Networking juga Penting untuk Ilustrator!

on

|

views

and

comments

Salah satu karier yang menyenangkan dan bisa menjadi nyata untuk orang-orang yang gemar menggambar adalah menjadi ilustrator. Mungkin, buat sebagian pelakunya, fokus pada bidang ilustrasi sebagai pilihan karier bisa dianggap menantang dan butuh usaha besar.

Tapi, tidak dapat dipungkiri bahwa beberapa individu memang seperti lahir dengan kelebihan aesthetic seni yang luar biasa; dan membuat karier menjadi ilustrator tampak mudah dicapai. Kelebihan itu adalah salah satu aspek yang bisa membuat pegiatnya menonjol, terlebih jika eksekusi ilustrasi bisa dilakukan dengan maksimal, melalui proses dan latihan panjang; seperti (salah satunya) Elfandiary.

Salah satu karya Elfandiary (Dok. Elfandiary)

Jika Anda tertarik dengan bidang ilustrasi, seperti saya, biasanya nama ilustrator yang biasa dipanggil Elfan ini, tak terdengar asing. Ia aktif dalam berbagai pameran dan art bazaar. Selain itu juga Elfan pernah beberapa kali berpartisipasi dalam pameran seni luar negeri. Dua bulan lalu, ia mengikuti pameran kolektif bersama tiga orang seniman lokal lain di negeri Sakura, Jepang.

Teknik ilustrasi yang digunakan Elfan adalah impian studi untuk banyak ilustrator lain. Selain menghasilkan berbagai karya sketsa realis, ia juga terkenal mahir menggunakan cat air dan kertas sebagai medianya. Walaupun banyak fokus pada karya manual, Elfan yang berdomisili di Bandung juga mendalami studi digital untuk keperluan pekerjaannya sebagai ilustrator full time.

Saya sendiri berkesempatan mewawancari Elfan untuk bercerita tentang pekerjaannya sebagai ilustrator di era pemasaran seni lewat media sosial, seperti banyak dilakukan sekarang ini. Memiliki pengikut lebih dari dua ratus ribu, di Instagram, karya Elfan selalu ditunggu-tunggu para followers-nya.

Bicara karya dan pentingnya berjejaring

Suatu hari, di masa kuliahnya, Elfan mulai tertarik menekuni dunia ilustrasi, karena banyak mempelajari tentang dunia seni visual secara global. Padahal sebelumnya, ia mengaku kalau menggambar hanya hobi masa kecil yang tidak pernah ia bayangkan bakal menjadi karier cemerlangnya di masa sekarang.

“Sebelumnya, ketertarikan menggambar hanya lebih sebagai hobi saja. Misalnya, menggambar tokoh-tokoh dalam cerita komik atau animasi,” jelasnya saat wawancara. Beberapa tahun kemudian, ia memperluas inspirasinya dalam berkarya. Elfan pun mulai mendapatkan lebih banyak inspirasi visual dari musik, pemandangan atau lingkungan sekitar, pengalaman pribadi, bahkan film-film yang ia tonton.

Ia juga mengidolakan banyak seniman Jepang seperti Fujiko F. Fujio dan Akira Toriyama. Ia mengaku, berbagai inspirasi itu memicunya untuk terus konsisten berkarya, dan melakukan yang terbaik pada hasil akhir karyanya. Mulai dari personal project, sampai project komersial, ia ambil untuk terus memperkaya referensi dan mengevaluasi diri agar karya-karyanya makin baik lagi di masa mendatang.

Karya cat air Elfandiary (Dok. Elfandiary)

Kini, Elfan menggarap beberapa personal project yang belum sempat ia rampungkan. Ia berharap, dengan menuntaskannya, ia bisa lebih aktif berpartisipasi dalam pameran dan berbagai kegiatan seni. Selain soal karya, seniman juga butuh networking. Memberikan kontribusi karya untuk project komersial, pameran, art bazaar, atau workshop juga digunakannya sebagai saluran berjejaring dengan pegiat lain, serta potential client yang mungkin menggunakan jasa kreatifnya.

Berbagi karya lewat media sosial

Mengenai berjejaring ini, Elfan pun menjelaskan dalam wawancaranya, kalau awalnya ia sendiri mengunggah karya pada platform seperti DeviantArt dan ArtWanted. Dari situ, ia mendapatkan banyak kritik dan masukan, walaupun beberapa karya yang ia unggah biasanya hanya berupa studi atau doodle.

Setelah itu, baru ia menemukan keseruan saluran media sosial, terutama yang banyak dipakai para seniman berbakat di Tanah Air; karena berbagi karya di media sosial tak hanya bisa menjaga reputasi positif, tapi juga mendapatkan feedback dari sesama seniman.

“Mempunyai kesempatan melihat hasil karya seniman lain juga jadi salah satu hal yang sangat menarik (dari berbagi di media sosial), karena dulu mungkin hal ini sulit didapatkan. Dengan banyaknya wadah sharing seperti Tumblr, Behance, YouTube, atau Instagram, makin terbuka pintu mendapatkan kesempatan tersebut; seperti pengemasan atau penerapan hasil karya dalam portfolio agar lebih menarik, juga hal-hal lain seperti proses berkarya seniman lain yang bisa jadi masukan untuk berkarya lebih baik,” jelasnya.

Ia sendiri belajar memaksimalkan media sosial dari rekan-rekan sesama seniman, untuk menggunakan platform itu sesuai kebutuhan dan kepentingannya. Misalnya, karena banyak permintaan untuk melihat Elfan berkarya menggunakan cat air di Instagram-nya, akhirnya Elfan menggunggah video lengkapnya melalui platform YouTube.

Sebagai seniman juga, Elfan menjelasan bahwa media sosial bisa jadi pisau bermata dua untuk para seniman. Hal buruknya, bisa jadi karya para seniman di media sosial diambil tanpa izin dan keterangan sumber yang jelas. Maka itu ia berpesan untuk juga berhati-hati dan saling belajar untuk menggunakan media sosial dengan cara yang baik.

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: crafters.getcraft.com

Share this
Tags

Must-read

Mantaflow Creating Fire

Menciptakan efek api? Mudah dengan Mantaflow! https://www.youtube.com/watch?v=lR9vjaYzeYQ
spot_img

Recent articles

More like this