Kalau sobat infoto dapat kesempatan untuk keluar dan menikmati alam bebas hingga malam hari, kenapa tidak coba saja memotret keindahan bintang? Coba saja memotret keindahan bintang dengan fotografi star trails.

Star trails ini merupakan salah satu jenis astrophotography atau fotografi langit. Dalam astrophotography, kamu ditantang untuk menggunakan long exposure agar memunculkan cahaya yang tersisa, bintang, dan apapun yang ada di langit. Kalau kamu terbiasa memotret di malam hari ataupun siang hari, memotret star trails ini bisa dibilang challenging buat sobat karena sobat harus benar-benar sabar, banyak latihan atau trial and error dan skill teknik yang membuat sobat nantinya akan membuat foto yang sangat jernih. Tanpa basa basi, berikut adalah tips-tips yang bisa membantu sobat untuk memotret star trails.
Gear yang harus dibawa

Tentu saja selain peralatan camping, sobat juga harus membawa gear fotografi, loh. Berikut adalah gear yang at least harus dibawa :
- Tripod : tripod yang sangat kokoh dan stabil sangatlah penting untuk fotografi star trails. Tidak apa – apa untuk beli tripod yang mahal karena biasanya, tripod yang murah akan cenderung gampang goyang dan akan membuat gambar-gambar sobat malah blur.
- Kamera dengan fungsi mode manual : Mode “M” atau mode manual kamera atau mode dimana kamu bisa mengatur sendiri setelan kamera dari Aperture, ISO, serta exposure, ini sangat penting.
Timer kamera / intervalometer : timer ini sangat penting. Intervalometer akan membantu kamu untuk mengambil banyak gambar sekaligus serta foto long exposure. Kebanyakan kamera biasanya hanya memiliki maksimal 30 detik waktu exposure, padahal star trail butuh waktu exposure lebih dari 30 detik. Nggak susah kok cari intervalometer dan harganya berkisar dari IDR 200.000 hingga lebih.
- Kamera dengan baterai yang telah diisi. At least kamu punya tiga sampai lima baterai yang telah terisi penuh. Biasanya kamu akan memotret 30 menit hingga tiga jam.
- Lensa Wide Angle (opsional) : Lensa cepat (dengan angka “f” yang kecil) sangat direkomendasikan. Ingat, semakin kecil nomor “f” sobat, aperture lensa sobat akan terbuka lebar dan akan membuat banyak cahaya masuk ke dalam lensa sobat. Untuk kamera full-frame, sobat bisa menggunakan 14-24mm dengan f/4 aperture minimal; untuk kamera crop sensor, sobat bisa menggunakan 8-20 mm dengan aperture minimal.
Menentukan tempat
Gear sudah siap, kini tentukan tempat. Kalau sobat berencana pergi ke gunung, pilihan yang tepat. Selama sobat jauh dari kota dan jauh dari polusi udara, sobat bisa melihat bintang dengan bagus. Tapi, sobat harus menentukan fase bulan, arah, serta kejernihan langit, loh :
Cara pertama – tentukan fase bulan : Memotret star trail yang ideal adalah memotret dibawah 25% sinar bulan penuh. Ini akan membuat gambar sobat terlihat seluruhnya. Sobat bisa memotret dengan arah berlawanan dari bulan agar bintang terlihat lebih bercahaya. Sobat bisa menggunakan Star Date yang akan menghitung sendiri fase bulan dari gerhana, penuh, dan lainnya.
Cara kedua – mencari langit yang jernih dan mengetahui cuaca : sobat harus memotret dengan persentasi awan maksimum 0 – 50%.

Cara ketiga – tentukan arah : sobat harus tahu arah yang dituju untuk memotret. Sobat harus tentukan Polaris (Bintang Utara) sebelum memotret. Dengan memotret tepat di depan Polaris, sobat akan membuat foto indah seperti dunia berputar pada satu bulan. Kalau sobat memotret berlawanan arah, bintang akan terlihat lebih memutar daripada linear.
Setting kamera
Berikut adalah setting kamera yang bisa sobat pakai :
Image format : RAW Image Format
White / Color Balance : 4000K – 5500K
Aperture : f/2.8 – f/5.6
Exposure : full frame : 30 detik – 60 detik; crop sensor : 30 – 120 detik.
ISO : coba dari 300 hingga 800
Nah, sudah siap keluar dan memotret bintang? Kami sangat benar-benar bersedia untuk memajang foto sobat kalau sobat berhasil memotret fotografi star trail. Kirimkan foto sobat ke sosial media kami dan tinggal tunggu deh, selamat mencoba!
sumber: infotografi.com