Menangkap atau merekam gerakan dalam sebuah gambar merupakan satu hal yang menjadi pemikiran banyak fotografer ketika mereka memotret event olah raga atau obyek gerak cepat yang lain. Sport Photography memang menawarkan peluang untuk memotret gerakan dari pesertanya, dan hampir dari semua tipe fotografi bisa memanfaatkan keuntungan dari penekanan gerakan dalam sebuah foto, bahkan ketika gerakan tersebut sangat kecil ataupun lambat. berikut ini adalah beberapa tips untuk menangkap atau merekam sebuah gerakan obyek:
1. Berapa lama seharusnya Shutter Speed yang digunakan? – Untuk menjawab pertanyaan ini tentu tergantung pada kecepatan subyek itu bergerak. Seekor siput yang bergerak dan sebuah motor balap yang melaju, akan memberikan hasil yang berbeda jika menggunakan pengaturan Shutter Speed yang sama. Faktor lain yang berperan dalam penentuan lamanya Shutter Speed, adalah banyaknya cahaya yang ada pada saat pemotretan. Shutter Speed lambat berarti membiarkan cahaya lebih untuk masuk ke dalam kamera dan mengarah pada resiko gambar yang over-eksposure. Kita akan membahas beberapa cara dibawah ini, bagaimana hanya membolehkan sedikit cahaya yang masuk dan memberi pilihan pada Sobat untuk menggunakan Shutter Speed lambat.
Jadi Tidak ada jawaban atas pertanyaan ‘berapa lama seharusnya shutter speed yang digunakan untuk menangkap blur gerakan dalam sebuah foto?’, karena memang sangat beragam tergantung pada kecepatan subyek, tingkat blur yang Sobat inginkan, dan bagaimana cahaya yang menerangi subyek tersebut. Kuncinya adalah melakukan eksperimen dan fotografi digital tepat untuk melakukan percobaan secara terus menerus sampai memberikan hasil yang Sobat inginkan.
Pada tipe pemotretan seperti ini, Sobat sebisa mungkin menjaga kamera tetap diam, jika tidak maka akan terlihat seperti semua yang ada di dalam frame tampak bergerak yang diakibatkan oleh penggunaan shutter speed yang lama. Pastikan kamera kalian jauh dari potensi guncangan, entah itu dengan menggunakan Tripod atau meletakkannya di atas benda yang kokoh.
Pernyataan diatas berarti menggunakan pengaturan kamera pada mode Manual atau Shutter Priority. Mode Shutter Priority merupakan pengaturan yang memperbolehkan kalian untuk mengatur Shutter Speed dan kamera memilih pengaturan yang lain secara otomatis seperti Aperture guna mendapatkan Exposure yang pas. Mode pemotretan ini akan sangat mempermudah kalian untuk mendapatkan efek gerakan yang ingin didapatkan, dan tentunya dengan hasil eksposure yang tepat. Alternatif lain adalah dengan menggunakan mode pangaturan kamera secara Manual. Sobat bisa memilih mode Manual jika kalian yakin bisa mengatur keseimbangan Apertura atau Shutter Speed.
Bagaimana menyeimbangkan Shutter Speed Lambat ketika ada terlalu banyak cahaya?
Dibawah ini adalah Tiga metode yang bisa dilakukan untuk melakukan penyeimbangan atau compensation, sebenarnya masih ada cara ke Empat, yaitu dengan menunggu cahaya tersebut berubah (menunggu lebih gelap), ini kenapa banyak foto-foto blur diambil pada saat subuh atau senja hari.
Jika Sobat memotret dengan menggunakan mode Shutter Priority maka kamera akan melakukannya bagi kalian secara otomatis, tetapi jika Sobat menggunakan mode Manual, maka kalian harus mengurangi jumlah Aperture terhadap jumlah perubahan pada pengaturan Shutter Speed. Bingung? tidak serumit yang Sobat bayangkan, karena pengaturan Shutter Speed dan Aperture diorganisir menggunakan istilah ‘stop’. Mengurangi Shutter Speed sebanya Satu ‘stop’ berarti Sobat menggandakan jumlah waktu shutter tersebut terbuka. (contoh dari 1/250 ke 1/125). Hal yang sama berlaku pada pengaturan Aperture, Mengurangi Aperture sebanyak Satu ‘stop’, berarti mengurangi ukuran bukaan shutter sebanyak 50%. Disinilah kabar bagusnya, karena penyesuaian sebanya Satu Stop di salah satu elemen (shutter/aperture), berarti Sobat harus melakukan penyesuaian lain sebanyak Satu stop juga, dan Sobat masih akan mendapatkan exposure yang tepat.
Pada pemotretan Landscape dan menginginkan Shutter Speed yang lebih lambat, jika pada kondisi matahari cerah maka tentu akan menghasilkan gambar yang Over Exposure. Sebuah filter ND akan sangat membantu dalam hal memperlambat Shutter Speed, tetapi tetap menghasilkan foto yang memiliki exposure yang tepat.
Jenis filter lain yang memiliki dampak mirip dengan ND adalah filter Polarizing, tetapi yang perlu diingat adalah filter Polarizer tidak hanya mengurangi jumlah cahaya, tetapi mereka juga memberikan dampak pada warna foto (menghilangakan efek refleksi dan merubah warna langit).