Ada banyak keuntungan menekuni fotografi still life yang terkadang “diremehkan”, sehingga mudah-mudahan dengan artikel ini Anda dapat melihat seluas apa ruang kreativitas bersama fotografi still life. Berikut 10 tips bagi Anda yang ingin memulai berkreasi dengan fotografi still life:
1. Langkah Awal
![]() |
Foto oleh Apwizard |
Bertentangan dengan persepsi umum, Anda tidak perlu sebuah studio atau ruangan yang mewah untuk awal membuat sebuah gambar still life. Anda dapat mulai dengan hanya memanfaatkan ruang secukupnya di rumah Anda dan sedikit tahu tata letak properti yang diperlukan dalam pemotretan still life. Anda bisa memulai itu dengan menempatkan meja dekat jendela sebagai sumber cahaya alami, kemudian cukup dengan latar belakang sederhana dan memanfaatkan beberapa lampu / flash eksternal yang Anda miliki.
Berbeda dengan fotografi Landscape atau Portrait yang di mana Anda akan diberikan materi pelajaran misalnya, adegan menakjubkan dari gunung atau talent (model) yang dipengaruhi sejumlah besar variabel termasuk apa-apa yang diluar kendali Anda.
Untuk still life memang Anda akan dituntut menyusun sebuah konten kreatif, namun di sini Anda sebagai fotografer adalah yang memegang kontrol penuh untuk mengatur komposisi, tata letak subjek, elemen-elemen yang ingin ditambahkan (atau dihilangkan) dan beberapa lainnya sesuai ide Anda. Jadi kuncinya ada pada Anda. Oleh sebab itu Anda harus berpikir sangat kreatif untuk mengatur dan menangkap adegan dengan cara yang benar-benar menarik.
2. Memilih Subjek
![]() |
Foto oleh Whereisyourmind |
Seperti yang saya katakan di atas bahwa Anda yang memegang kontrol penuh, maka apa yang ingin Anda foto sepenuhnya terserah Anda. Coba cari di sekitar rumah Anda sesuatu yang sederhana tapi menarik untuk dijadikan subjek dalam adegan. Jangan merasa seperti Anda harus mengambil foto dari buah atau bunga hanya karena orang lain jarang atau tidak pernah mengambil gambar seperti itu. Jangan menjadi terlalu ambisius, menghasilkan karya yang mirip dengan karya orang lain bukan berarti Anda tidak berkualitas. Sebagai pemula, kita semua sepakat “referensi dan inspirasi” selalu dibutuhkan.
Ketika Anda mencari / memilih subjek maka anggaplah diri Anda sebagai orang lain yang akan melihat karya Anda nantinya. Dan sebagai pemula sebaiknya Anda menggunakan satu subjek tunggal tanpa menggabungkan dengan subjek lainnya. Namun yang perlu Anda perhatikan yaitu jangan memilih benda yang memiliki permukaan reflektif seperti kaca dan logam, karena benda seperti itu dapat memantulkan cahaya dan ini akan menyulitkan Anda saat pengambilan gambar.
Jika Anda sudah menguasai pengambilan gambar dengan subjek tunggal, selanjutnya coba Anda masukkan beberapa subjek atau elemen lainnya, namun ingat, semua subjek atau elemen sebaiknya memiliki hubungan yang bisa menggambarkan sebuah cerita.
3. Penggunaan Lighting
![]() |
Foto oleh Brtsergio |
Pencahayaan itu tidak harus mahal, dan kita sama-sama tahu bahwa untuk satu set lampu studio membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Adapun bila Anda tidak ingin menggunakan pencahayaan alami yang datang dari jendela, maka bisa dengan memanfaatkan benda apa saja yang menghasilkan cahaya, dan alangkah lebih baik lagi jika itu bisa Anda gunakan hanya dengan satu tangan saja.
Jadi untuk penggunaan lighting (bukan cahaya alami) akan sedikit berbeda dari tips pertama di atas. Dalam hal ini Anda harus memiliki ruangan yang dapat memblokir semua cahaya alami atau gunakan tirai yang bisa dengan maksimal menghalangi cahaya masuk dari jendela. Cara ini bermaksud agar Anda memiliki kontrol penuh atas penggunaan cahaya pada subjek.
Soal pemilihan lighting, menggunakan alat seadanya seperti senter atau lampu flash dari ponsel juga dapat bekerja dengan baik selama Anda bisa menggunakannya secara efektif. Pastikan juga agar Anda mencoba beberapa posisi set-up, tidak semua cahaya harus datang dari depan subjek. Posisi lighting dari samping dan belakang akan menambah daya tarik termasuk bermain bayangan.
4. Tripod dan Angle
![]() |
Foto oleh Yjhsu |
Tergantung pada situasi pencahayaan, Anda mungkin butuh atau tidak perlu menggunakan tripod. Tapi saya akan tetap merekomendasikan Anda menggunakan tripod. Mengapa? Karena dengan tripod Anda lebih leluasa menggunakan “shutter speed lambat” agar bisa mengambil lebih banyak cahaya dalam ruangan. Apalagi jika Anda memotret “lebih dari satu subjek” yang mana Anda harus menggunakan aperture sempit untuk meluaskan ruang ketajaman (DOF) agar semua subjek bisa fokus dengan baik. Dan karena aperture sempit mengurangi cahaya masuk maka perlu diseimbangkan dengan shutter speed lambat. Dan karena shutter speed lambat sensitif terhadap getaran yang menyebabkan “motion blur (gambar berbayang)“, maka Anda membutuhkan tripod. Paham?
Untuk pemilihan angle jangan terpaku pada satu sudut pengambilan saja. Cobalah untuk memvariasikan sudut dan ketinggian posisi di mana Anda melakukan shot. Tapi hati-hati, ketika Anda memimilih angle jangan melemparkan bayangan Anda pada subjek.
5. Menggunakan Backdrop Yang Tepat
![]() |
Foto oleh Darktechsystem |
Trik menambahkan latar belakang buatan (backdrop) yang serasi dengan subjek akan memainkan peran penting dalam keberhasilan pada hasil gambar secara keseluruhan. Dan pemilihan backdrop tidak harus memiliki banyak corak, ini relatif, terkadang yang sederhana juga lebih baik dan yang terpenting tidak mengganggu subjek Anda. Backdrop bisa Anda bentuk dengan mencat dinding polos atau cukup menggunakan selembar kertas besar berwarna putih atau warna lainnya yang sesuai dengan warna subjek.
Pikirkan tentang bagaimana pemilihan / pengaturan backdrop bisa membuat subjek menjadi kontras, atau membuatnya seimbang dengan subjek. Jangan dianggap remeh, subjek yang sederhana kadang akan terlihat lebih menarik karena peran backdrop.
6. Mengatur Komposisi
![]() |
Foto oleh Lindenbaum |
Unsur komposisi dalam fotografi still life merupakan bagian yang mutlak dan penting dalam menghasilkan karya fotografi yang menarik dan unik. Pertimbangkan untuk menerapkan “aturan pertiga (Rule of Thirds)“, yang di mana cara ini selalu digunakan untuk membuat komposisi yang kuat. Pastikan juga tidak ada gangguan dalam bingkai, hanya subjek dan latar belakang.
Dalam still life lebih ditekankan untuk bisa memberi kedalaman visual. Serangkain elemen dan kerjasamanya dengan subjek utama harus dapat menyampaikan cerita yang berkaitan dengan subjek itu sendiri. Jangan pula memaksakan untuk memasukkan subjek / elemen lain jika itu justru mengacaukan gambar Anda. Di sini Anda harus cerdas untuk memasukkan atau menghilangkan bagian dari adegan yang tidak diperlukan.
7. Manfaatkan Waktu Anda
![]() |
Foto oleh Vamedia |
Bersyukurlah jika ada klien yang memberikan Anda pekerjaan fotografi. Tunjukan profesionalisme Anda dan jangan mencoreng kualitas Anda hanya karena persolan “budget”. Demi kepuasan klien, maka pastikan semua aspek harus sempurna sebelum adegan dieksekusi. Dalam still life (termasuk genre lainnya) tidak ada alasan untuk tidak melakukannya dengan benar. Dan 1 hal harus Anda ingat bahwa rata-rata pemotretan still life itu dikerjakan dalam ruangan sehingga Anda memiliki waktu yang panjang untuk melakukan pekerjaan dengan baik.
Tidak seperti memotret landcape, yang dimana kondisi pencahayaan terasa lebih cepat berubah dan Anda hanya bergerak lebih leluasa dengan cahaya sampai batas “sore hari” saja. Sedangkan still life, Anda memiliki waktu 24 jam penuh dan tidak harus bergantung pada cahaya di siang hari. Oleh sebab itu, Anda lebih leluasa mengatur tata letak subjek, lighting, backdrop dan posisi kamera, kemudian melakukan tes awal dengan beberapa shot kemudian mengatur beberapa elemen di sekitarnya dan Anda punya waktu sehari penuh untuk melakukan semua itu.
Jika akhirnya Anda sampai ke titik jenuh dan merasa pengaturan atau komposisi masih belum cukup atau belum tepat, Anda bisa meninggalkan sementara ruang kerja dan membuat diri sedikit refresh dengan secangkir teh. Dan silahkan kembali melanjutkan pekerjaan dengan ide yang lebih cemerlang.
Keuntungan lainnya bahwa tidak ada alasan untuk tidak memiliki gambar yang bersih dan tajam, karena still life memberikan waktu yang panjang untuk mendapatkan pencahayaan dan fokus yang tepat. Sekedar saran bahwa lensa makro bisa dimanfaatkan untuk pekerjaan gambar still life, maka cobalah menangkap beberapa adegan “Big Close Up” dari subjek Anda.
8. Terinspirasi Oleh Para Master
![]() |
Foto oleh Layos |
Jika Anda kesulitan berjuang dengan penggunaan lighting atau bingung mengatur komposisi, mungkin Anda perlu menemukan beberapa inspirasi dari karya para profesional. Lakukan pencarian di internet dan amati bagaimana para master menempatkan unsur-unsur ke dalam gambar still life.
Mempelajari gambar orang lain membantu Anda untuk berpikir tentang bentuk dan warna, lalu bagaimana warna bekerjasama dengan unsur lain dalam adegan. Mudah-mudahan cara ini akan memberikan beberapa ide tentang bagaimana Anda bisa menghasilkan gambar yang kuat dan menarik. Tapi ingat! Bedakan antara mencari inspirasi dengan menduplikat karya orang lain. Sebisa mungkin berusahalah untuk menghasilkan karya yang original, “serupa tapi tak sama” juga ide yang tidak buruk untuk digunakan.
9. Giliran Anda Mengembangkan
![]() |
Foto oleh Apwizard |
Sekarang saatnya bagi Anda untuk mengembangkan kreasi still life dengan ide Anda sendiri. Buatlah jadwal di luar hari sibuk Anda untuk melakukan latihan. Cobalah mengambil gambar dari berbagai angle, mengganti latar belakang, merubah posisi lighting dan posisi subjek, serta mencoba beberapa pengaturan komposisi yang berbeda.
Bila bermain dengan subjek tunggal, Anda bisa membuat sebuah foto “bokeh” dengan menempatkan sumber cahaya alternatif seperti lilin dan lampu sebagai background. Untuk kreasi seperti itu gunakan lensa prime (fix) semisal 50mm dengan aperture lebarnya f/1.8. Dan untuk menambah semangad Anda, teruslah mencari inspirasi dengan melihat karya still life dari mereka yang profesional. Biasanya cara ini dapat memacu kita untuk terus maju mengembangkan skill fotografi yang kita miliki.
10. Menjadikan Sumber Penghasilan
![]() |
Foto oleh Gfpeck |
Tidak dipungkiri bahwa hadirnya internet mendatangkan banyak keuntungan, termasuk bagi Anda yang berprofesi sebagai fotografer. Anda tidak perlu lagi berkeliling mencari orang / perusahaan untuk menyewa jasa Anda. Internet mempermudah semua itu.
Sekarang Anda bisa menjual karya fotografi Anda secara online di situs “Photo Stock“. Dan terkhusus fotografi still life saat ini sedang banyak permintaan. Gambar-gambar tersebut dibeli untuk keperluan seperti majalah, publikasi perusahaan, konten online, dll. Inilah bagian yang menarik dari fotografi, selain hoby juga bisa menjadi sumber penghasilan.
Itulah 10 tips untuk memulai fotografi still life yang dinukil dari tulisan Simon Bray, seorang fotografer komersil yang berasal dari Manchester, UK. Simon Bray bekerja secara frelance dan lebih fokus pada fotografi wedding, musisi dan artis. Namun terkadang ia memotret landscape juga termasuk still life ini.
Oya, semua tips di atas telah dilakukan perbaikan dengan merubah dan menambah (jika perlu) untuk memuktahirkan artikel ini. Selamat belajar, semoga bermanfaat!!