Penjelasan Kode-kode Pada Lensa (TAMRON)

on

|

views

and

comments

Sama seperti produsen lainnya, Tamron menggunakan istilah yang berbeda untuk menunjukan teknologi yang digunakan pada lensa mereka. Bila sedikit banyaknya mengetahui arti kode lensa pada salah satu produsen besar Canon atau Nikon, maka tidak sulit untuk menebak apa kegunaan dari semua teknologi pada lensa Tamron. Seperti lensa Sigma, untungnya kode-kode pada lensa Tamron ini juga tidak banyak dan sebaiknya Anda mengingatnya jika Anda menggunakan salah satu lensa Tamron.

  • AF – singkatan dari Autofocus, sama seperti teknologi lensa pada umumnya yang berarti bahwa lensa Tamron juga memiliki motor AF di dalamnya.
  • AD – singkatan dari Anomalous Dispersion, yaitu sebuah elemen kaca optik khusus untuk mengatasi penyimpangan yang relatif tidak seimbang pada panjang gelombang cahaya tertentu.
  • ASL – singkatan dari Aspherical Lens Elements, menunjukan bahwa lensa Tamron ini hampir menghilangkan masalah “Coma” dan jenis-jenis penyimpangan lensa lainnya. Teknologi ini juga sangat baik untuk mengoreksi distorsi pada lensa wide-angle serta memberikan kontribusi untuk desain lensa Tamron yang lebih ringan dan lebih kecil.
  • Di – singkatan dari Digitally Integrated Design, yaitu lensa Tamron dengan sistem optik yang dirancang untuk memenuhi karakteristik kinerja kamera DSLR serta kamera film. Lensa ini dapat digunakan baik pada kamera digital atau kamera Film.
  • Di II – yang menjadi perbedaan antara Di dan Di II adalah lensa dengan kode Di II dirancang khusus untuk kamera DSLR dengan sensor yang lebih kecil (APS-C). Fitur pada lensa ini memiliki kinerja resolusi tinggi yang menggabungkan lapisan anti-refleksi dan konfigurasi optik untuk mengkompensasi refleksi internal dan Ghosting. Masalah Vignette juga berkurang pada lensa ini. Menyediakan panjang fokus yang ideal untuk mencakup rentang yang diinginkan oleh pengguna DSLR. Tapi ingat, lensa ini tidak dirancang untuk DSLR Full Frame.
  • HID – singkatan dari High Index Dispersion adalah sebuah elemen kaca khusus untuk meminimalkan masalah Chromatic Abberation (CA) pada lensa Tamron.
  • IF – singkatan dari Inner Focus yang artinya bahwa lensa Tamron ini memiliki mekanisme fokus yang bekerja secara internal tanpa perubahan fisik pada ukurannya, di mana gerakan optik terbatas pada bagian interior tanpa memperpanjang barel lensa. IF memungkinkan lensa untuk lebih kompak dan ringan serta jarak fokus yang lebih dekat.
  • LD – singkatan dari Low Dispersion, yaitu elemen lensa Tamron yang efektif mengkompensasi penyimpangan chromatic pada akhir focal di lensa tele dan chromatic lateral pada bagian sudut di akhir focal pada lensa wide.
  • LAH – singkatan dari LD Aspherical Hybrid, yaitu elemen yang pada dasarnya memiliki fungsi yang sama dengan LD di atas, namun dengan tambahan teknologi Aspherical untuk mengatasi Spherical Abberation dan penyimpangan optik lainnya, termasuk Astigmatism.
  • MACRO – seperti produsen lensa lainnya, Tamron juga memiliki beberapa lensa khusus MACRO yang benar-benar mampu melakukan pembesaran 1:1. Tapi Anda harus teliti, karena ada pula beberapa lensa Tamron yang dilabeli MACRO tapi faktanya tidak dapat melakukan pembesaran 1:1.
  • SP –  singkatan dari Super Performance. Prioritas pertama dalam memproduksi lensa tamron ini telah unggul dalam spesifikasi dan kinerja yang luar biasa (setidaknya menurut Tamron), dan ini bebas dari kekangan biaya membangun lensa.
  • VC – singkatan dari Vibration Compensation, adalah teknologi lensa Tamron yang fungsinya sama dengan IS pada Canon, dan VR pada Nikon yaitu untuk mengatasi getaran pada lensa. VC menggunakan 3 sistem gulungan yang memungkinkan lensa untuk tetap kompak dalam ukuran, memberikan gambar yang halus dan mantap dalam jendela bidik.
  • Lock – yaitu tombol untuk mengunci lensa agar tidak dapat melakukan zoom. Umumnya tombol ini mengunci di focal length terendah, misalnya pada lensa Tamron AF 18-270mm Di II f/3.5-6.3 VC PZD, tombol ini dapat digunakan untuk mengunci di focal length 18mm agar konsisten menggunakan lensa di focal length tersebut. Ini cuma tombol sederhana tapi lumayan membantu.
  • PZD – singkatan dari Piezo Drive, yaitu salah satu motor AF yang digunakan oleh Tamron pada lensanya. PZD diklaim bekerja lebih tenang dan lebih cepat, bahkan dalam situasi minim cahaya.

Berikut ini adalah salah satu lensa Tamron yang dalam artikel ini digunakan sebagai contoh menganalisa lensa Tamron berdasarkan keterangan pada lensa tersebut:

Gambar di atas adalah lensa Tamron 16-300mm f/3.5-6.3 Di II VC PZD Macro. Dari namanya kita sudah bisa mengetahui kemampuan lensa ini. Kode Di II menunjukan bahwa ini dirancang untuk kamera DSLR format sensor APS-C. Memiliki Vibration Compensation (VC) yang memungkinkan lensa tetap stabil dalam gerakan tangan yang tidak disengaja. Menggunakan motor AF “PZD” yang kinerjanya cepat dan tenang. Kemudian yang menarik adalah keterangan MACRO. Ini seperti yang saya peringatkan bahwa Anda harus teliti melihat kemampuan makro dari sebuah lensa. Faktanya pada lensa Tamron ini hanya mampu melakukan pembesaran 1:2.9, tentu saja itu tidak dapat disebut makro yang sebenarnya, dan gunakan itu hanya untuk bersenang-senang saja. Kemudian beberapa keterangan di box lensa, menunjukan bahwa lensa ini memiliki dua elemen Low Dispersion (LD) dan beberapa elemen penting lainnya yang mungkin belum saya jelaskan dalam daftar kode lensa Tamron di atas.

 

 

 

 

 

 

sumber: kelasfotografi.com

Share this
Tags

Must-read

Mantaflow Creating Fire

Menciptakan efek api? Mudah dengan Mantaflow! https://www.youtube.com/watch?v=lR9vjaYzeYQ
spot_img

Recent articles

More like this