Pada dasarnya semua produsen menanamkan fitur yang “kurang lebih” sama pada produk lensa mereka. Hanya saja tiap-tiap produsen memberikan kode / label / keterangan yang berbeda untuk fitur tersebut. Sebagai contoh, fitur “anti-getar” pada lensa dari Canon menggunakan singkatan “IS (Image Stabilization)” sedangkan Nikon menggunakan singkatan “VR (Vibra Reduction)“, keduanya berbeda nama tapi pada dasarnya memiliki fungsi yang sama yaitu untuk menstabilkan / mengurangi getaran pada lensa.
Nikon sendiri menggunakan nama yang kadang-kadang bisa agak membingungkan, karena Nikon menggunakan huruf dan singkatan untuk mengidentifikasi komponen lensa yang berbeda. Sejak Nikon memproduksi lensa selama bertahun-tahun dan teknologi telah berubah secara signifikan, beberapa singkatan atau kode yang ada pada produk terdahulu sudah tidak lagi digunakan pada lensa modern sekarang ini. Meskipun demikian, mengetahui apa maksud dari setiap kode lensa sangat besar manfaatnya, terutama selama proses evaluasi dan pembelian lensa. Berikut penjelasan kode dan keterangan yang umumnya ada pada lensa Nikon:
- AF – singkatan Auto Focus, yang berarti bahwa lensa dapat otomatis melakukan fokus yang dikendalikan melalui kamera.
- AF-D – Auto Focus dengan informasi jarak (D = Distance Information). Sama seperti AF, hanya saja lensa kode AF-D ini dapat melaporkan jarak antara subjek dengan lensa, lalu melaporkan informasi tersebut ke kamera. Informasi jarak sangat berguna untuk pemilihan mode metering. Sekarang kode “D” tidak lagi digunakan pada lensa modern.
- AF-I – Auto Focus dengan motor fokus terintegrasi (I = Integrated). Tidak lagi digunakan pada lensa modern.
- AI-P – lensa yang hanya bisa fokus manual dengan sebuah CPU yang mentransfer data ke kamera untuk metering eksposur. Tidak lagi digunakan pada lensa modern.
- AF-S – Auto Focus dengan Silent Wave Motor, artinya lensa ini bekerja lebih tenang dan tidak berisik. Lensa AF-S memiliki built-in motor di dalam lensa, yang digunakan untuk semua DSLR Nikon yang tidak memiliki motor fokus seperti Nikon D40 / D40x, D60, seri D3x00 dan seri D5x00.
- AI – merupakan singkatan dari Automatic Indexing. Kode ini digunakan pada lensa fokus manual yang sangat tua, sehingga tidak lagi digunakan pada lensa modern.
- AI-P – lanjutan dari lensa fokus manual AI yang menggunakan sebuah chip untuk mengirim data ke kamera. Tidak lagi digunakan pada lensa modern.
- AI-S – lensa fokus manual yang bisa digunakan dengan kamera yang memiliki mode pemotretan Program (P) dan mode Shutter Priority (S). Pada lensa AI-S ini, aperture dapat diubah langsung dari kamera. Tidak lagi digunakan pada lensa modern.
- ASP – lensa mengandung setidaknya satu elemen Aspherical, yang digunakan untuk mengoreksi masalah “coma” dan penyimpangan lensa lainnya. Kadang-kadang kode ini menggunakan singkatan “AS“.
- CRC – singkatan dari Close Range Correction, merupakan sebuah lensa yang dioptimalkan untuk jarak fokus dekat.
- D – sama seperti sebelumnya, lensa “D-type” artinya dapat mengirimkan informasi jarak subjek / objek ke kamera.
- DC – singkatan dari Defocus Control yang memungkinkan lensa dapat mengendalikan bokeh, dan ini sangat bagus untuk gambar portrait.
- ED – singkatan dari Extra-low Dispersion adalah sebuah elemen kaca dalam lensa yang dapat mencegah berpencarnya cahaya ketika memasuki lensa. Kebanyakan lensa Nikon modern berisi kaca ED, yang juga memberikan ketajaman yang lebih baik dan mengurangi Chromatic Aberration atau Fringing Color dalam gambar.
- FL – baru diperkenalkan pada tahun 2013. Menunjukkan bahwa lensa ini memiliki elemen “Fluorite Lens” yang unggul pada optik dan elemen kacanya yang secara signifikan lebih ringan. Sejumlah lensa baru seperti Nikon 800mm f/5.6E VR sekarang ini menggunakan fitur elemen fluorit.
- G – jika Anda melihat huruf “G” setelah aperture di lensa, misalnya “Nikon 50mm AF-S f/1.4G“, itu artinya lensa tersebut tidak memiliki cincin / ring aperture seperti lensa lama. Sedangkan cincin aperture hanya diperlukan bagi body kamera fokus manual tua.
- E – lensa Nikon tipe baru dengan kode “E” memiliki kontrol diafragma elektronik, mirip dengan apa yang telah kita lihat sebelumnya pada lensa PC-E. Lensa ini tidak memiliki tuas untuk mengatur bukaan diafragma di bagian belakang lensa dan sepenuhnya elektronik, sehingga tidak ada cara untuk menyesuaikan aperture secara manual lagi. Jenis lensa “E” lebih akurat daripada lensa jenis “G”, terutama saat menembak pada frame rate yang tinggi, karena lensa bisa berhenti turun (menyempit) ke aperture yang diinginkan tanpa perlu terlibat dengan motor dalam kamera.
- IF – singkatan dari Internal Focusing, yang memungkinkan lensa untuk fokus dengan cepat, dengan memindahkan beberapa elemen dalam barel lensa tanpa harus memindahkan barel depan atau memperpanjang ukuran. Banyak lensa Nikon modern seperti Nikon 18-200mm f/3.5-5.6G VR II dan Nikon 70-200mm f/2.8G VR II yang merpukan lensa jenis IF. Kelebihan lensa IF dapat mengakuisisi fokus lebih cepat daripada lensa non IF.
- Micro – sama seperti Macro, yang dikhususkan untuk lensa makro atau memotret extreme close-up.
- N – singkatan Nano Crystal Coat dan selalu ditampilkan dalam kemasan stiker emas pada semua lensa Nikon. Ini adalah jenis lapisan khusus dari material kaca.
- PC-E – lensa Perspective Control dengan diafragma elektronik. Memungkinkan lensa untuk dapat melakukan “Tilt – Shift (miring dan bergeser)” guna menciptakan efek khusus.
- RF – singkatan dari Rear Focusing, yaitu fokus lensa dilakukan dengan menggerakkan elemen belakang dalam lensa, yang berarti Anda harus menggerakannya secara manual untuk melakukan fokus. Lensa seperti Nikon 24mm f/1.4 adalah jenis lensa RF.
- SIC – Lensa dengan Super Integrated Coating yang memiliki kinerja menciptakan warna yang lebih baik dan umumnya menangani Flare dan Ghosting dengan lebih baik.
- SWM – singkatan dari Silent Wave Motor yaitu lensa yang kinerja fokusnya lebih tenang dan bisa beralih dengan cepat antara mode AF (Auto Focus) ke mode MF (Manual Focus). Melebihi mekanisme fokus lensa biasa, pada lensa SWM Anda hanya perlu memutar ring fokus untuk beralih mode.
- VR – singkatan dari Vibration Reduction adalah fitur anti getar yang memungkinkan lensa dapat menstabilkan / mereduksi getaran akibat gerakan tangan saat memotret.
- FX – kode ini menunjukkan bahwa lensa dirancang untuk kamera format “Full-Frame”. Singkatan seperti FX, DX dan CX adalah keterangan untuk ukuran sensor kamera Nikon. Anda tidak akan pernah melihat kode FX pada deskripsi lensa Nikon, kecuali dinyatakan lain. Artinya jika Anda melihat lensa Nikon tidak memiliki kode FX atau menggunakan kode sensor selain FX, maka lensa tersebut untuk body Full-Frame. Sedangkan Full-Frame setara dengan format film 35mm.
- DX – jika lensa menggunakan kode “DX”, itu berarti bahwa lensa dirancang khusus untuk kamera crop sensor (APS-C) seperti Nikon D3000 / D5000 / D90 / D300s. Lensa DX yang bekerja pada tubuh FX secara fisik mungkin cocok pada mount, tetapi hanya akan beroperasi setengah resolusi.
- CX – kode untuk sistem Mirrorless Nikon yang disebut “Nikon 1“, dengan sensor yang lebih kecil dari format DX. Meskipun singkatan CX tidak termasuk dalam title lensa, Anda mungkin akan melihatnya di deskripsi dan materi pemasaran lainnya. Jika title lensa dimulai dengan “1 NIKKOR“, itu menandakan bahwa lensa dirancang khusus untuk badan kamera Mirrorless atau CX seperti Nikon 1 V1 / V2 / J1 / J2. Lensa CX tidak bekerja pada setiap mount kamera Nikon lainnya.
- 1:1 – kode ini umum bisa ada pada semua lensa sekalipun bukan dari produsen Nikon. Kode tersebut merupakan keterangan Magnification Ratio, yaitu seberapa besar ukuran subjek yang dapat direproduksi oleh lensa. Adapun rasio lainnya seperti 1:2, 1:3, 1:4, dll. Sedangkan 1:1 artinya “life-size” yaitu rasio yang dapat digunakan untuk fotografi makro.
Berikut ini adalah salah satu lensa Nikon yang dalam artikel ini digunakan sebagai contoh menganalisa lensa Nikon berdasarkan keterangan pada lensa tersebut (Nikon atau Nikkor adalah sama):
Pada lensa di atas terdapat title warna keemasan yang bertuliskan “AF-S Nikkor 24mm 1:1.4G ED“. Maksudnya bahwa lensa tersebut adalah jenis lensa fix / prime 24mm dengan maksimal aperture f/1.4, memiliki motor autofocus yang bekerja tenang dengan teknologi Silent Wave Motor (AF-S), tidak memiliki cincin atau ring aperture (G) dan memiliki lapisan kaca Extra-low Dispersion (ED). Sedangkan huruf “N” di sisi lensa menunjukkan bahwa lensa memiliki lapisan Nano Crystal Coat.
sumber: kelasfotografi.com