Jika pada teori basic fotografi kita berbicara soal “detail” untuk memperkuat inti cerita dalam gambar, maka untuk fotografi makanan ini Anda perlu mengetahui apa saja tipsnya agar gambar Anda bisa mengundang selera yang melihatnya. Hanya lewat gambar kadang-kadang orang berkesimpulan “ini makanan yang enak, saya ingin mencoba ini”, dan saya yakin entah Anda sebagai kokinya atau hanya seorang fotografer saja akan memiliki harapan yang sama. Itulah yang akan kita bahas dalam artikel ini dan saya menuliskan tips dari Darlene Hildebrandt, seorang Managing Editor di dPS. Berikut tipsnya:
1# Pilih bahan-bahan yang masih segar
Jika kulit buah atau sayuran terlihat keriput, memiliki bekas luka atau rusak, sebaiknya ganti dengan yang baru. Tapi jika Anda tidak memiliki lagi bahan, Anda bisa mengakalinya dengan merubah posisi subjek atau memotret dari sudut yang sedemikian rupa agar sisi buruknya tidak terlihat. Karena bagian makanan yang rusak kadang-kadang bisa membuat orang yang melihatnya kehilangan selera. Anda yang sering memotret hal-hal ini pasti mencoba benar-benar menutupinya. Jadi periksa dengan teliti bahkan ketika membeli bahan.
2# Lighting adalah segala-galanya
Posisi backlight adalah kunci untuk memunculkan tekstur dan untuk membuat makanan terlihat berselera. Ini juga akan memungkinkan setiap uap dari makanan muncul dalam gambar. Uap atau asap akan muncul menonjol ketika pencahayaan datang dari belakang. Coba Anda perhatikan dua gambar salad jagung dan kacang di bawah ini dan lihat berapa banyak selera yang dihasilkan oleh masing-masing gambar. Satu-satunya perbedaan dari kedua gambar tersebut adalah pemilihan sudut cahaya.
![]() |
Pencahayaan dari depan dan gambar terlihat datar. |
![]() |
Pencahayaan dari belakang membuat salad terlihat berkilau lebih menarik di mata. |
Sedangkan gambar di bawah ini memiliki skimming cahaya di atas makanan dan juga datang dari belakang, sehingga salad terlihat renyah dan segar dibandingkan dua gambar di atas yang hanya tampak datar dan kurang menarik.
![]() |
Mendapatkan pencahayaan yang dramatis tidak harus mewah. Darlene menembak ini di lantai dapur dengan memanfaatkan cahaya alami yang datang dari jendela teras. |
3# Membuatnya terlihat simpel
Keluarkan elemen-elemen yang tidak diperlu dan singkirkan hal-hal di atas meja yang mengganggu atau Anda bisa membuatnya keluar dari fokus (dibuat blur) sehingga gambar hanya fokus ke satu piring makanan saja. Mungkin cara ini mengakibatkan makanan terlihat kurang menarik karena hanya menunjukkan bagian itu saja. Seperti sup Brown yang secara visual tampak tidak berselera, tapi jika Anda melakukan sesuatu yang kreatif seperti menambahkan alat peraga dan hanya menangkap sepotong bagian subjek utama (cropped) maka bisa menghasilkan gambar yang kuat seperti gambar di bawah ini.
4# Gunakan alat peraga sederhana dan juga bahan mentah
Mulai dari piring, alat makan atau alat masak, dll, sebaiknya pilih yang sederhana dan tidak memiliki banyak motif, corak atau pola. Ini agar detail gambar benar-benar berfokus hanya pada makanan di dalam mangkuk atau di atas piring. Menggunakan alat yang bercorak bisa mengacaukan fokus utama pada gambar, sehingga pemirsa akan lebih tertarik melihat properti yang Anda gunakan ketimbang mengfokuskan pandangan ke dalam isi mangkuk.
![]() |
Jika Anda tidak memiliki alat peraga, gunakan sedikit makanan mentah. |
5# Perlihatkan gambar sebelum dan setelah dimasak
Dengan menunjukan langkah-langkah dalam proses memasak akan membantu pemirsa memahami gambar akhir. Sehingga mereka tahu makanan menggunakan bahan apa saja dan diproses dengan cara apa. Jadi tampilkan 1 gambar sebelum dan 1 gambar sesudah atau gambar langkah demi langkah. Tips ini bekerja lebih baik ketimbang hanya menampilkan makanan yang sudah dimasak.
![]() |
Sup sebelum diblender menunjukan bahan yang baik. |
![]() |
Setelah diblender, bahan makanan sulit dikenali. Sehingga perlu disertakan bahan-bahan yang digunakan termasuk bahan baku lainnya untuk menambah daya tarik. |
6# Perlihatkan gambar ketika memasak
Menurut pengalaman Darlene Hildebrandt, menampilkan gambar ketika memasak terkadang lebih baik daripada menampilkan produk yang sudah jadi. Coba Anda perhatikan gambar di bawah ini:
![]() |
Memperlihatkan isi dalam panci dan menambahkan elemen manusia (tangan). |
7# Tambahkan elemen manusia (human)
Contohnya memperlihatkan adegan tangan yang sedang mengaduk panci atau memegang piring. Menambahkan unsur manusia sering kali lebih menarik dan nyata di mata pemirsa. Coba Anda perhatikan kembali gambar di atas.
8# Menjaga perubahan kondisi makanan yang dimasak
Jika target Anda memotret daging dan sayuran yang sepenuhnya dimasak, Anda harus siaga sebelum kondisinya berubah ketika selesai dimasak. Jadi untuk mendapatkan gambar daging dan sayur yang tetap “terlihat padat” tipsnya yaitu keluarkan lebih awal dari kompor atau oven untuk segera diambil gambarnya, setelah selesai barulah dimasukkan kembali ke oven untuk menyelesaikan proses memasak. Cara ini untuk mengantisipasi agar makanan tidak tampak layu saat difoto.
9# Selalu menjaga piring terlihat bersih
Piring atau alat peraga untuk menampung makanan harus benar-benar bersih dan tidak cacat. Termasuk juga menjaganya dari bercak atau noda makanan. Karena ketika Anda memotret secara close-up, kekurangan pada alat peraga atau kotoran oleh bercak makanan akan terlihat jelas dan tampak seperti berantakan. Contohnya seperti gambar di bawah ini:
![]() |
Perhatikan bagaimana bila gambar makanan yang terlihat berantakan. |
10# Mencoba angle atau sudut pandang yang berbeda
Cobalah untuk memotret dengan berbagai angle, entah itu dari atas, bawah, samping, atau menembak bagian tepi piring atau meja. Buatlah menjadi lebih kreatif dan perlihatkan sesuatu yang berbeda dari yang tunjukan kebanyakan orang.
11# Gunakan pelumas
Untuk membuat sayuran tampak berkilau olesi dengan sedikit minyak zaitun atau pedut salad dengan air. Tips ini agar makanan terlihat segar.
![]() |
Sayuran direndam dalam minyak sehingga terlihat berkilau. |
Itulah 11 tips singkat fotografi makanan dari Darlene Hildebrandt. Dia seorang pendidik yang mengajar calon amatir dan penggemar, untuk bagaimana meningkatkan keterampilan mereka melalui artikel, kelas fotografi online, dan perjalanan wisata. Anda bisa membeli eBook miliknya “10 Photography Challenges to help you take better pictures“.
Semoga tips-tips dari Darlene ini bisa menambah pengalaman Anda dalam fotografi makanan (food photography). Sehubungan dengan artikel ini, Anda juga bisa membaca artikel tentang fotografi “stil life” yang secara teknis bisa diterapkan pada fotografi makanan.
Images credit: Darlene Hildebrandt.