Yuk Kenali dan Pahami 4 Mode Metering Kamera & Tips Untuk Menggunakannya

on

|

views

and

comments

Dengan membaca artikel ini, kamu akan memahami mode metering pada kamera DSLR / Mirrorless serta memilih mode yang tepat sesuai kondisi cahaya.

Kamera membutuhkan suatu “alat” untuk mengukur intensitas cahaya untuk kemudian menentukan berapa sih Aperture, Speed dan ISO yang tepat untuk menghasilkan sebuah foto dengan eksposur yang benar.

.. “alat” inilah yang biasa disebut dengan Metering.

Dulu, saat fotografi lawas, kondisi cahaya diukur dengan alat terpisah yang bernama lightmeter. Bayangkan betapa ribetnya..!

Saat ini, lightmeter sudah tertanam pada kamera atau biasa disebut dengan TTL (throught the lens). Jauh lebih mudah..!

Simbol Mode Metering Kamera

Metering pada kamera terdiri dari 4 jenis, yaitu :

  1. Evaluative Metering;
  2. Center-weighted Metering;
  3. Partial Metering; dan
  4. Spot Metering.

Disimbolkan sebagai berikut :

Tiap mode pengukuran memiliki kisaran pengukuran berbeda. Jadi, meskipun kamu sedang memotret pemandangan yang sama, namun nilai pencahayaan dan kecerahan foto yang dihasilkan bisa bervariasi tergantung dari mode metering yang kamu gunakan.

Memahami Metering Kamera dan Memilih Mode yang Tepat

Seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya, metering berfungsi untuk mengukur intensitas cahaya sehingga kamera bisa menentukan pengaturan yang tepat untuk menghasilkan sebuah foto dengan eksposur yang normal.

Area intensitas cahaya yang diukur tergantung dari mode metering yang kita pilih. Selanjutnya kamera akan mengkalkulasi area terang dan gelap secara merata untuk kemudian menentukan berapa kebutuhan eksposur yang tepat.

Agar lebih paham, simak penerapan mode metering serta bagaimana hasil foto yang tercipta pada kondisi pencahayaan yang tidak merata atau terdapat perbedaan kecerahan yang signifikan antara objek dan latar.

1. Evaluative Metering

Area Pengukuran

Evaluative Metering

Sesuai simbolnya, mode Evaluative Metering akan mengukur keseluruhan cahaya yang ada pada area bidikan.

Contoh Penerapan

Foto berikut diambil dengan mode Evaluative Metering.

https://imaging.nikon.com/

Hasil :

  1. Bagian jendela terlalu terang; dan
  2. Objek agak gelap.

Penjelasan :

Kamera mengukur keseluruhan frame dan mengkalkulasikan area gelap dan terang secara merata. Berdasarkan perhitungan matematis, kamera menganggap demikianlah eksposur yang benar jika yang diukur adalah intensitas cahaya pada keseluruhan frame.

Analoginya seperti subsidi silang antara bagian yang gelap dan terang.. 

Kelebihan

Mode ini merupakan mode umum yang paling sering digunakan fotografer, terutama pemula.

Paling serba bisa, jarang memberi pencahayaan yang salah.

Kekurangan

Tidak berfungsi dengan baik jika terdapat perbedaan kecerahan yang sangat signifikan antara satu area dengan area lainnya.

Manfaat

Gunakan mode ini jika objek yang akan difoto memiliki pencahayaan yang merata, misalnya saat mengambil foto pemandangan.

Evaluative Metering : EOS 5D Mark III/ EF24-105mm f/4L IS USM [img src : https://snapshot.canon-asia.com/]

2. Center-weighted Metering

Area Pengukuran

Center-weight Metering

Pada mode ini, kamera hanya menitikberatkan area pada bagian tengah frame saja namun tetap tidak mengabaikan bagian tepinya.

Mode ini adalah kombinasi dari mode Evaluative Metering + Partial Metering.

Contoh Penerapan

Foto berikut diambil dengan mode Center-weighted Metering.

https://imaging.nikon.com/

Hasil :

  1. Bagian jendela normal; dan
  2. Objek sangat gelap.

Penjelasan :

Kamera hanya memprioritaskan eksposur di bagian tengah jendela saja dengan tetap mempertimbangkan bagian sisi tepi frame (gadis kecil).

Berdasarkan perhitungan matematis, kamera menganggap demikianlah eksposur yang benar jika yang diukur adalah intensitas cahaya pada bagian tengah frame dengan tidak terlalu mengabaikan bagian sisi-sisi frame.

Kelebihan

Memprioritaskan area tengah, tetapi dalam prosesnya, tetap tidak terlalu mengabaikan bagian tepi dari gambar.

Kekurangan

Kurang efektif jika objek terlalu kecil karena area prioritas meliputi hampir keseluruhan bagian tengah frame. Singkatnya, objek kecil sementara area prioritas besar.

Manfaat

Gunakan mode ini jika kamu hanya perduli dengan eksposur di bagian tengah frame saja, misal saat memotret benda/manusia sementara ada perbedaan gelap terang yang mencolok di area lainnya.

Center-weight Metering : EOS 5D Mark III/ EF50mm f/1.4 USM [img src : https://snapshot.canon-asia.com/]

3. Partial Metering

Area Pengukuran

Partial Metering

Pada mode ini, kamera hanya menitikberatkan pengukuran kecerahan pada area tengah dari frame dengan mengabaikan bagian lainnya.

Contoh Penerapan

Hampir mirip seperti Center-weighted Metering.

Kelebihan

Memprioritaskan area tengah serta mengabaikan bagian tepi dari gambar.

Kekurangan

Kurang efektif jika objek terlalu kecil karena area prioritas meliputi hampir keseluruhan bagian tengah frame. Singkatnya, objek kecil sementara area prioritas besar.

Manfaat

Gunakan mode ini jika kamu ingin memotret benda/manusia secara close-up atau memotret macro.

4. Spot Metering

Area Pengukuran

Spot Metering

Spot Metering bekerja dengan cara mengukur intensitas cahaya pada bagian sempit di area titik fokus dengan mengabaikan bagian lainnya.

Contoh Penerapan

Foto berikut diambil dengan mode Spot Metering.

https://imaging.nikon.com/

Hasil :

  1. Bagian jendela terlalu terang; dan
  2. Objek normal.

Penjelasan :

Titik fokus diletakkan pada objek. Dengan Spot Metering, kamera hanya perduli dengan area sempit pada bagian titik fokus dan mengabaikan bagian lainnya sehingga eksposur area fokus menjadi normal meski bagian lainnya over exposure.

Dengan Spot Metering :

  • Bagian lain bisa menjadi terlalu terang jika area fokus kurang cahaya; dan
  • Bagian lain bisa menjadi sangat gelap jika area fokus memiliki intensitas cahaya berlebih, misal saat memotret lilin di dalam ruangan.

Kelebihan

Spot Metering juga merupakan mode yang paling umum digunakan oleh fotografer profesional.

Hanya memprioritaskan bagian sempit di area fokus serta mengabaikan area lainnya sehingga akan bermanfaat saat mengambil foto dengan tingkat perbedaan kecerahan yang sangat mencolok dan kita ingin area fokus tetap memiliki eksposur yang normal.

Kekurangan

Karena prioritasnya hanya area fokus, seringkali menyebabkan area lainnya menjadi sangat terang atau sangat gelap.

Manfaat

Gunakan mode ini jika terdapat perbedaan kecerahan yang mencolok antara objek dengan background, misalnya saat memotret dalam kondisi backlight (cahaya di belakang objek) dan kamu ingin objek tetap normal, meski yang lainnya over/under exposure.

Spot Metering : EOS 5D Mark III/ EF24-105mm f/3.5-5.6 IS STM [img src : https://snapshot.canon-asia.com/]

Pada foto di atas, titik fokus diletakkan pada kipas angin dengan menggunakan mode spot metering, terdapat perbedaan kecerahan yang mencolok antara objek dengan jendela.

Hasilnya, kamera hanya perduli pada kebenaran exposure pada area kipas sehingga area kipas normal sementara background jadi over exsposure.

Kesimpulan

Pada kondisi pencahayaan seperti foto di bawah ini, mode metering manakah yang sebaiknya dipilih?

.. jawabannya, Spot Metering. Tentunya kamu tidak ingin objek yang juga menjadi POI (Point of Interest) terlihat under exposure gara-agar ingin menampilkan detail area yang ada di jendela.

Lohh.. saya ingin objek dan bagian background juga terang, gimana?

  1. Pakai flash, gunakan mode Evaluative Metering; atau
  2. Bracketing di kamera, lanjut blending di Photoshop.

Semoga bisa paham ya sampai sini..!

sumber: kamerashot.com

Share this
Tags

Must-read

Mantaflow Creating Fire

Menciptakan efek api? Mudah dengan Mantaflow! https://www.youtube.com/watch?v=lR9vjaYzeYQ
spot_img

Recent articles

More like this