Kalau bicara tentang UX (User Experience) pastinya bisa dibayangkan bahwa istilah UX itu cukup luas. Sampai-sampai juga ada banyak disiplin ilmu yang ada dalam UX. Lalu gimana jika kita ingin belajar UX secara menyeluruh? Tentu saja kita perlu tahu apa saja elemen yang ada dalam UX. Di artikel ini akan dijelaskan secara ringkas elemen-elemen dalam UX dari buku “The Elements of User Experience” oleh Garret yang terdiri dari 5 lapisan.

Kelima lapisan tersebut berurutan dari yang paling abstrak hingga konkret. Terkadang sebagai orang awam hanya memandang UX itu hanya yang terlihat/konkret. Padahal sebenarnya UX itu memiliki lapisan yang abstrak juga yaitu strategi.
Strategy Product Objectives and User Needs
Lapisan paling bawah ini merupakan tahap awal bagaimana ingin membangun produk dengan UX yang baik. Pada lapisan ini ditentukan terlebih dahulu tujuan dari produk itu untuk apa dan memahami apa yang menjadi kebutuhan pengguna. Pertanyaan dasar yang muncul yaitu “Ingin buat apa?”, “Tujuan apa yang dicari? Apa parameternya?”, “Siapa yang menggunakan?”, “Adakah data pendukung?”, dan sebagainya. Sehingga lapisan ini meliputi:
- tujuan bisnis
- identitas brand
- parameter kesuksesan
- segmentasi pengguna
- kebergunaan (usability) dan riset pengguna
- persona (model pengguna)
Scope Functional Specifications and Content Requirements
Produk yang ingin dibuat tentunya memiliki berbagai batasan. Untuk itu setelah menentukan strategi perlu ditentukan cakupan terkait produk yang akan dibuat. Cakupan (scope) ini merupakan translasi dari tujuan produk dan kebutuhan pengguna menjadi persyaratan spesifik untuk apa konten dan fungsionalitas produk yang ditawarkan ke pengguna. Lapisan ini meliputi:
- fungsionalitas dan konten
- menentukan persyaratan
- spesifikasi fungsional
- persyaratan konten
- memprioritaskan persyaratan
Structure Interaction Design and Information Architecture
Setelah persyaratan telah ditentukan dan didefinisikan, maka akan didapatkan gambaran jelas mengenai apa yang terdapat pada produk akhir. Untuk itu pada lapisan ini dilakukan pengembangan struktur secara konseptual yang meliputi:
- desain interaksi (interaction design)
- arsitektur informasi (information architecture)
Skeleton Interface Design, Navigation Design, and Information Design
Struktur yang telah dikembangkan pada lapisan sebelumnya kemudian dikembangkan kembali secara spesifik untuk setiap aspek antarmuka, navigasi, dan desain informasi yang akan membuat struktur semakin konkrit. Lapisan ini meliputi:
- desain antarmuka
- desain navigasi
- desain informasi
- kerangka (wireframe)
Surface Sensory Design
Sebagai lapisan teratas, saatnya memberikan perhatian untuk aspek-aspek yang secara langsung dirasakan pengguna. Di lapisan ini, konten, fungsionalitas, dan estetika digabungkan untuk membuat desain akhir yang memeuhi tujuan dari lapisan-lapisan di bawahnya. Untuk itu lapisan ini meliputi:
- kontras dan keseragaman
- konsistensi internal dan eksternal
- palet warna (color palette) dan tipografi
- mock-up desain dan style guide
Dari kelima lapisan tersebut telah dijelaskan secara umum mengenai apa saja elemen yang dikembangkan dari menginisiasi sebuah produk hingga hasil akhirnya. Anda bisa saja mencoba memahami lapisan-lapisan ini dengan cara mengubah pola pikir ketika membuat suatu produk, jangan langsung membuat hal yang konkret tetapi didefinisikan dulu strateginya. Begitu juga sebaliknya, ketika Anda melihat suatu produk jangan dilihat dari tampilan visual atau UI-nya saja, tetapi pahami hingga strateginya.
Sumber: uniteux.com