Terbaru: Cara Membuat Portofolio Online yang Keren

on

|

views

and

comments

Website portofolio adalah suatu kewajiban bagi seorang profesional atau freelancer. Untungnya, membuat website portofolio itu sangatlah mudah. Pun begitu dengan memilih desain karena banyaknya template website portofolio yang tersedia.

Kesulitan justru datang saat Anda ingin membuat isi dari portofolio online tersebut menarik bagi klien. Salah-salah, klien justru akan lari dan memilih kompetitor Anda untuk menyelesaikan proyeknya. Namun tak usah khawatir, sulit bukan berarti tidak mungkin.

Berikut kami beberkan tujuh cara membuat portofolio online yang menarik:

  1. Pastikan portofolio online Anda di tempat yang tepat
  2. Bercerita lewat biodata
  3. Tampilkan proyek terbaik
  4. Jelas proyek dengan bagus
  5. Perhatikan gambar yang dipilih
  6. Jangan lupakan CTA
  7. Optimasi Website Anda

Berikut ini adalah hal-hal yang harus Anda masukkan di portofolio online agar menarik bagi calon klien:

1. Pastikan Portofolio Online Anda di Tempat yang Tepat

Cara pertama ini merupakan cara terpenting yang tak bisa dilewatkan. Anda harus memastikan bahwa website portofolio sudah berada di hosting terbaik. Sebab, langkah-langkah selanjutnya bisa menjadi tidak efektif apabila Anda salah memilih web hosting.

Pilihlah hosting dengan performa server tinggi, mempunyai customer support 24 jam, dan aman. Anda tak mau kan saat klien ingin mengunjungi website Anda, tapi justru sedang down? Bisa dipastikan klien akan lari ke kompetitor yang memiliki website portofolio yang lebih siap.

2. Bercerita Lewat Biodata

cara membuat portofolio online yang menarik dengan bercerita lewat biodata

Alih-alih menulis halaman About Me yang membosankan —seperti hanya menulis nama, skill, dan riwayat pendidikan— Anda bisa membuat biodata yang mencolok dan menarik melalui cerita. 

Kenapa? Sebab, cerita bisa menumbuhkan koneksi, menunjukkan kepribadian, dan membuat Anda terkesan lebih ramah di mata klien. Anda bukan seorang penulis? Tak usah khawatir! Anggap saja Anda sedang bercengkrama dengan seorang teman saat menulis halaman About Me ini.

Selain menuliskan hal-hal wajib seperti nama dan skill, ceritakan juga alasan kenapa Anda bisa mendapatkan skill tersebut. Misalnya, memang Anda dari dulu memang hobi dalam bidang ini atau ada orang lain yang sempat mengajari.

Jangan lupa juga untuk menceritakan hobi Anda di waktu luang, alasan kenapa memilih jurusan pendidikan, pencapaian terbesar, goals di masa depan, dan lain sebagainya. Intinya, tuliskanlah sesuatu yang bisa membuat klien mengenal Anda tanpa perlu menghubungi terlebih dahulu.

3. Tampilkan Proyek Terbaik

“Kualitas mengalahkan kuantitas.” Kata tersebut sangat tepat menggambarkan langkah nomor tiga ini. Anda tak perlu menampilkan semua pekerjaan/proyek yang pernah diselesaikan. Cukup tampilkan saja proyek yang menurut Anda terbaik, membanggakan, dan relevan—tak peduli walau hanya berjumlah empat atau lima.

Ada dua alasan mengapa Anda tidak perlu menampilkan semua proyek. Pertama, ini akan memudahkan klien dalam melihat hasil kerja Anda dengan cepat. Kedua, kemungkinan klien memilih Anda lebih besar jika mereka hanya melihat hasil kerja terbaik saja. 

Ingat, online portofolio bertujuan untuk menarik klien agar memilih Anda, bukan sebagai tempat pamer semua hal yang sudah pernah dikerjakan. Jadi, pekerjaan yang menurut Anda memang tidak memuaskan dan tidak relevan itu tak perlu ditampilkan.

4. Jelaskan Proyek dengan Bagus

Menurut Anda lebih bagus mana? 

a. Menulis artikel mengenai teknologi.
b. Menerbitkan 30 artikel yang mengupas mengenai teknologi terbaru di sebuah website. Lima artikel tersebut berhasil menempati ranking satu di Google dan meningkatkan trafik pengunjung website hingga 60%.

Kami yakin Anda pasti memilih opsi b. Tak heran karena nomor dua memiliki deskripsi yang jelas, lebih menjual, dan menarik. Anda sudah berusaha memilih proyek terbaik, sekarang berikanlah penjelasan yang terbaik juga.

Tulislah penjelasan mengenai suatu proyek dengan anggapan bahwa orang lain —tak hanya klien, tapi juga orang di luar industri Anda— bisa mengerti apa yang Anda tulis. Jangan takut untuk menuliskan detail proyek dan menunjukkan perubahan positif yang Anda berikan kepada klien.

5. Perhatikan Gambar yang Dipilih

Gambar bisa menjadi cara terbaik untuk membuat klien tertarik melalui visual, lho. Bagi Anda yang seorang graphic designer tentu mempunyai hasil akhir gambar untuk dipamerkan. Namun, bagaimana dengan Anda yang bergerak di industri lainnya? Misalnya, penulis lepas atau website developer.

Tenang saja, Anda juga bisa melakukannya, kok. Caranya adalah dengan menggunakan stock images. Ada banyak website yang menyediakan stock image gratis. Beberapa di antaranya adalah PixabayUnsplash, dan Reshot.

Walaupun industri Anda bukan terfokus kepada gambar, tapi gambar yang dipilih tetap tidak boleh sembarangan. Pilihlah gambar yang memang mewakili proyek Anda, berkualitas tinggi, dan modern. 

Oh ya, jangan lupa juga untuk memperhatikan tone dari gambar Anda. Tone gambar yang selaras membuat visual Anda lebih konsisten dan menarik di mata klien. Berikut kami berikan contoh:

Cara membuat portofolio online tone gambar 1

Bisa Anda lihat bahwa gambar di atas mempunyai tone yang tidak konsisten. Coba bandingkan dengan ini:

Cara membuat portofolio online tone gambar 1

Tone gambar kedua lebih konsisten sehingga lebih menarik secara visual, bukan?

Nah, ada dua cara untuk mendapatkan tone gambar yang konsisten. Pertama, dengan mengambil stock image dari fotografer yang sama. Kedua, Anda bisa mengedit sendiri gambar tersebut.

6. Jangan Lupakan CTA

CTA atau Call to Action merupakan instruksi yang dibuat untuk mengarahkan pengunjung website melakukan sesuatu. Dalam kasus online portfolio, CTA ini untuk mengarahkan klien supaya menghubungi Anda. Oleh karena itu, Anda bisa mengarahkan klien menuju halaman Hubungi Saya.

CTA ini bisa Anda tempatkan di akhir halaman-halaman penting. Misalnya di homepage, di halaman About Me dan di halaman yang menampilkan proyek-proyek Anda. 

Klien Anda sudah meluangkan waktu membaca dan mempelajari mengenai Anda sampai bawah, sehingga besar kemungkinan ia tertarik. Jadi, pastikan Anda tidak lupa menaruh CTA di akhir halaman, ya.

7. Optimasi Website Anda

Keenam cara membuat portofolio online di atas akan sia-sia saja apabila Anda mempunyai website yang lambat. Klien biasanya membutuhkan seseorang untuk segera mengerjakan proyeknya. Sehingga jika website Anda lambat, mereka akan langsung pergi menuju website portofolio lain yang lebih cepat. Anda tak mau kan klien lari gara-gara website lambat?

Untungnya, mengoptimasi kecepatan website itu mudah dan tak butuh waktu lama.

Siap Mendapatkan Klien Lebih Banyak?

Memiliki website portofolio saja masih kurang, Anda juga harus membuatnya menarik agar klien mau menggunakan jasa Anda. Cara membuat portofolio online yang menarik juga tidak sulit, bukan? Anda hanya perlu meluangkan sedikit waktu untuk menerapkan cara-cara di atas. Kami harap artikel ini bisa bermanfaat dan membantu Anda mendapatkan lebih banyak klien.

sumber: niagahoster.com

Share this
Tags

Must-read

Mantaflow Creating Fire

Menciptakan efek api? Mudah dengan Mantaflow! https://www.youtube.com/watch?v=lR9vjaYzeYQ
spot_img

Recent articles

More like this