Setiap kamu berselancar di internet pasti ada saja situs web yang menjadi favoritmu. Entah dari segi tampilannya yang menarik, tingkat efektivitas, dan lain-lain. Nah, tahukah kamu kalau pengalaman baik atau buruk yang kamu dapatkan saat berkunjung ke situs web bukan tanpa alasan loh. Ini dapat dijelaskan dengan teori UI UX.
Wah mendengar namanya saja sudah bikin pusing. Eh tapi jangan pesimis dulu, GenK, UI UX adalah hal yang bisa kamu pelajari kok. Ada strategi yang mesti kamu ketahui untuk mampu membuat desain yang efektif. Strategi ini akan terus berubah dan berkembang seiring perkembangan zaman.
Sebelum masuk ke pembahasan utama, yaitu tren UI UX design selama 2019 awal, ada baiknya kamu kenali lagi keduanya secara mendalam. Yuk kita bahas sama-sama!
Apa Itu UI UX?
User Interface Design atau desain UI adalah sebuah desain keseluruhan gaya dan komponen yang ditampilkan di halaman web. Contohnya seperti tata letak dan bentuk desain menu, ikon, warna, gambar, tombol, dan semua komponen lainnya.
Contoh rancangan desain aplikasi (sumber: behance.net/XXKalashn2511)
Tampilan UI harus menarik, mudah dioperasikan, dan diposisikan dengan pas di laman web. Karena tujuan utamanya adalah untuk memberikan tampilan yang enak dipandang pengguna.
Sedangkan User Experience Design atau desain UX adalah sebuah proses yang komprehensif untuk mengembangkan pengalaman pengguna sebuah produk web. Caranya dengan memaksimalkan step-by-step yang dilakukan penguna di dalam web tersebut.
Dari sini kamu dapat memberikan pengalaman produk yang hebat saat pengguna berkunjung dan menggunakan situs atau aplikasi rancanganmu.
Perbedaan UI dan UX
Banyak yang mengira bahwa keduanya adalah satu kesatuan yang sama. Padahal faktanya jelas berbeda.
Keduanya memang memiliki perbedaan, tetapi akan selalu berkaitan satu sama lain.
Pada dasarnya user experience lebih ke cara memahami flow aktivitas pengguna web. Karena tujuannya untuk mencari tahu siapa target audiens, dan apa yang bisa mereka lakukan di dalam situs web atau aplikasi.
Kalau UX lebih fokus pada bagaimana rasa sebuah produk dan apakah berhasil memecahkan masalah bagi pengguna yang datang. Lain halnya dengan user interface yang fokus pada bentuk web secara keseluruhan.
Ibarat lirik lagu “dari mata turun ke hati”, begitulah cara kerja UI dan UX. Dari tampilan UI maka akan menciptakan UX. Makanya kedua hal ini jelas berbeda. Hayo jangan sampai salah lagi.
Sejak awal tahun 2019 sampai sekarang, ada beberapa desain antarmuka yang menjadi tren masa kini. Yuk intip apa saja trennya!
1. Ilustrasi Kreatif
Menggunakan desain ilustrasi memang gak ada matinya deh. Termasuk dalam perancangan UI dan UX. Desain yang simpel, interaktif, dan efektif adalah idaman semua orang bukan?
Contoh desain gaya ilustrasi (sumber: dribbble.com/habibrahal)
Ilustrasi menjadi aset visual yang akan diingat oleh pengguna. Bagus untuk menyampaikan citra situs web atau aplikasi buatanmu. Tambahkan ciri khas gaya gambar sebagai signature. Bentuknya bisa gambar manual atau digital seperti vektor dan kartun.
Bukan hanya itu, gaya ini sangat memungkinkan para desainer untuk menyampaikan ide-ide yang rumit tanpa perlu menggunakan terlalu banyak kata. Cukup dari melihat gambar ilustrasi saja pengguna sudah dapat memahami informasi yang kamu sampaikan dalam sekejap.
Salah satu gaya yang menjadi tren belakangan ini adalah isometric illustration. Merupakan teknik desain yang digunakan untuk membuat gambar 3D di dalam gambar 2D. Seakan-akan kamu melihat gambar dari atas (bird eye angle).
Kece abis!
2. Gradien
Warna-warna gradasi juga sedang menjadi tren masa kini loh. Sebenarnya warna ini sudah populer sejak lama, tapi yang membedakannya adalah pemilihan kombinasi warna.
Di tahun ini, para desainer lebih condong ke warna gradien yang cerah dan mencolok. Kemudian ditambah dengan ilustrasi tebal.
Contoh desain gradien (sumber: dribbble.com/ergemla)
Perpaduan warna neon yang terang dan solid juga bakalan keren banget jika dikombinasikan satu sama lain. Contohnya seperti warna ungu, magenta, oren, tosca, dan lain-lain. Gaya seperti ini akan meninggalkan kesan yang modern dan eksklusif.
Pemilihan warna yang akan digabungkan juga tidak boleh sembarangan, harus dipertimbangkan matang-matang loh. Ini akan menjadi cerminan situs web atau aplikasi buatanmu. Maka dari itu perlu banget seorang desainer UI UX untuk mempelajari psikologi warna.
Tips: Gunakan teks berukuran besar untuk membatasi permainan warna yang berani. Tujuannya supaya pengguna bisa tetap fokus pada informasi yang disampaikan.
3. Grafis 3D
Tren berikutnya adalah grafis 3D, baik dalam bentuk desain statis maupun grafik 3D animasi. Buat kamu yang pernah membuat motion graphic pasti tahu bagaimana konsep dasar dan metode yang digunakan untuk membuat grafis 3D animasi. Prinsipnya hampir sama.
Hal penting yang mesti kamu perhatikan seperti pergerakan objek, timing, dan kombinasi objek satu dengan objek lainnya. Ketika semuanya digabungkan, maka akan membentuk komposisi yang mampu menarik perhatian pengguna dan membuat mereka betah untuk berlama-lama di aplikasimu.
Contoh desain 3D (sumber: tubikstudio.com)
Kenapa desain 3D bisa bikin betah?
Jawabannya adalah karena bentuknya yang unik (jika statis) dan pergerakannya yang dinamis (jika animasi). Situs web dengan desain grafis 3D akan lebih mudah dipahami informasinya dibandingkan desain 2D.
Hanya saja jika menggunakan desain 3D, kamu harus tetap memastikan kecepatan loading situs web rancanganmu loh. Durasi terbaik adalah 3 detik untuk waktu rata-rata yang pengguna habiskan untuk memutuskan apakah akan tetap tinggal di laman kamu atau malah pergi menjelajah ke situs lain.
4. Augmented Reality
Mendesain virtual akan memberikan pengalam tersendiri buat kamu, salah satunya adalah jenis augmented reality. Gaya UI UX design yang satu ini memungkinkan kamu sebagai desainer untuk melakukan banyak hal. Seperti mengambil keuntungan dari indera pengguna.
Contoh desain augmented reality (sumber: think360studio.com)
Kamu dapat membuat cerita dari sudut pandang orang pertama. Menutupi kenyataan dengan menggunakan objek virtual. Sehingga semua terasa nyata. Pengguna bisa melihat hal-hal di luar nalar yang tidak akan pernah mereka lihat di dunia nyata. Semuanya bisa kamu desain sendiri.
Selain pas digunakan untuk gaya UI UX, augmented reality juga sudah diaplikasikan untuk buku anak-anak loh. Wah kebayang gak tuh? Semuanya serba canggih.
Tips: Hal yang harus dipertimbangkan sebelum mendesain augmented reality sederhana, yaitu:
- Pastikan tidak rumit saat dioperasikan, karena pengguna biasanya tidak suka sesuatu yang rumit.
- Sebaiknya tidak menggunakan gerakan-gerakan yang melelahkan.
Pada akhirnya, UI UX adalah sesuatu yang dapat kamu pelajari. Berguna banget sebagai fondasi sebuah situs web atau aplikasi. Gunakan gaya favoritmu. Mau statis ataupun dinamis, keduanya bisa kamu terapkan kok.
Sumber: kreativv.com