Beberapa hari yang lalu saya membuka sesi QnA di Instagram, dan mendapatkan beberapa pertanyaan seputar berdiskusi dengan calon klien. Dan karena pertanyaannya cukup menarik, saya putuskan untuk menjadikannya artikel.
Jadi, langsung saja….
1. Bagaimana kalau budget calon klien tidak mencukupi?
Bisa ditanyakan dulu, berapa budget sang calon klien. Setelah mengetahui budget nya, pertimbangkan lagi, kira kira dengan budget segitu, apa yang bisa kamu tawarkan?
Misalnya ini adalah project pembuatan 1 halaman landing page, kamu bisa tawarkan untuk tetap mengerjakan project nya, tetapi dengan 1 kali revisi.
Misalnya lagi, budget nya terlalu kecil. Kamu bisa tawarkan untuk tetap mengerjakan project nya, tetapi pengerjaannya agak lama. Karena setiap hari nya, kamu hanya bisa meluangkan waktu untuk project tersebut 1–2 jam.
Tapi jika memang budget nya terlalu kecil dan akan membuat proses pengerjaannya setengah hati, mending enggak usah diambil.
Karena jika kerja setengah hati, hasilnya tidak akan maksimal. Dan akan menimbulkan kerugian di kedua belah pihak.
Sang klien yang sudah mengeluarkan uang, merasa design yang diterima nya kurang maksimal.
Dan Sang designer yang telah mengerjakan design nya, merasa bayaran nya terlalu kecil.
Malah jadi serba salah.
2. Bagaimana kalau calon klien minta menggunakan Photoshop, padahal saya sudah lama pake sketch dan meninggalkan Photoshop?
Bisa ditanyakan dulu apa alasan harus menggunakan photoshop?, Jika alasannya adalah karena mereka biasa menggunakan photoshop untuk proses slicing assets untuk keperluan development, maka kamu bisa tawarkan zeplin. Sehingga mereka tidak perlu repot repot slicing assets.
Jika alasannya adalah karena designer in-house mereka menggunakan Photoshop dalam kesehariannya, dan memerlukan file Photoshop agar bisa diedit sesuai kebutuhan mereka, maka pertimbangkan lagi… apakah nilai project nya sebanding dengan effort yang kamu lakukan untuk mendesain di photoshop.
Karena jika sudah terlalu lama meninggalkan photoshop dan berpindah ke Sketch yang super simple, kembali menggunakan photoshop itu lumayan berat.
3. Bagaimana kalau dapat calon klien dari luar negeri, padahal bahasa inggris belum lancar?
Malah sekalian belajar bahasa inggris, hehehe…
Beranikan diri ngobrol sama calon klien nya. Pakai bantuan google translate. Santai saja kalau ada Grammar ada yang kurang tepat, selama konteksnya enggak melenceng jauh, mereka masih bisa paham kok.
Untuk komunikasinya bisa minta pakai chat menggunakan text message via slack. Dengan chatting via slack, kamu bisa meng-copy chattingan dari calon klien lalu kamu paste ke google translate, untuk membantu memahami maksudnya.
4. Bagaimana kalau calon klien minta ilustrasi, padahal saat ini saya fokusnya di UI Design?
Klien sangat suka kalau kita jujur.
Jadi kalau memang belum bisa ilustrasi, bilang saja ke klien kalau kamu memang fokusnya di UI Design.
Lalu untuk kebutuhan ilustrasinya, kamu bisa tawarkan untuk berkolaborasi dengan temanmu yang ilustrator. Tanyakan ke temanmu berapa rate nya, lalu sampaikan ke calon klien mengenai rate untuk ilustrasi nya.
Kalau calon klien setuju, maka pengerjaan projectnya bisa lebih cepat selesai. Karena setiap kebutuhan di project nya di kerjakan oleh orang yang kompeten. Kamu menghandle bagian UI nya, temenmu menghandle bagian ilustrasi nya.
Project berjalan lebih cepat dan bagi bagi rezeki ke temen juga. Top deh! ?
sumber : medium.com – dwinawan