Kebanyakan pemilik mengeluarkan lebih banyak uang dari yang semestinya saat merenovasi rumah mereka. Hal ini dikarenakan pemilik rumah kerap melakukan kesalahan mulai dari tahap perencanaan sampai proses renovasi rumah dilakukan.
Kesalahan renovasi bukan hanya mengacaukan rencana anggaran semata, namun juga menyita lebih banyak waktu, energi, dan menuntut solusi yang lebih mendesak sehingga membuat pemilik rumah lebih stres.
shutterstock.com
Bagi kamu yang berencana melakukan renovasi, ada baiknya untuk tidak melakukan kesalahan renovasi yang sama agar terhindar dari masa-masa sulit tersebut. Untuk itu, Kania telah merangkum beberapa kesalahan renovasi yang umum dilakukan beserta tips untuk menghindarinya.
1. Terlalu fokus pada keinginan
stylebyemilyhenderson.com
Renovasi rumah harus berangkat dari kebutuhan, bukan keinginan. Ini berhubungan dengan menentukan waktu yang tepat untuk melakukan renovasi rumah. Renovasi tidak hanya bertujuan untuk memperindah tampilan hunian, tapi sebaiknya turut menjawab permasalahan yang disebabkan oleh kondisi bangunan yang belum sempurna dan rusak.
Saat terlalu mementingkan keinginan, seperti lebih fokus terhadap gaya interior, detail, dan dekor, sehingga mengabaikan kerusakan yang mesti diperbaiki, maka kamu akan menghabiskan uang untuk sesuatu yang percuma.
2. Bujet yang tidak realistis
shutterstock.com
Perencanaan biaya renovasi rumah yang didasarkan dengan kebutuhan memang perlu, namun bukan berarti anggaran lantas dipangkas secara drastis. Terlebih jika kamu tidak menyediakan anggaran untuk kebutuhan renovasi yang tidak diperkirakan sebelumnya, seperti harga material yang tiba-tiba naik.
Rincian biaya renovasi rumah yang terlalu kecil mendorong kamu untuk memilih material berdasarkan harga, bukan kualitas. Sehingga hasil dari renovasi belum tentu sepenuhnya memenuhi kebutuhan, malah beresiko menambah pengeluaran di kemudian hari karena ketahanan material yang buruk.
3. Memperbaiki banyak hal dalam satu waktu
thespruce.com
Seiring berjalannya waktu, kebutuhan renovasi rumah kian berlipat ganda. Bukan hanya plafon bocor yang butuh segera diperbaiki, ternyata kamu juga perlu menambah ruangan untuk si buah hati yang mulai beranjak dewasa, belum lagi saluran air di kamar mandi sering pampat sehingga menimbulkan bau.
Jika anggaran renovasi terbatas, maka kamu tidak bisa mengatasi semua permasalahan ini dalam satu waktu. Lagipula, semakin banyak titik renovasi, maka resiko kegagalan dan beban pikiran pun semakin meningkat. Prioritaskanlah renovasi berdasarkan kebutuhan yang paling mendesak.
4. Melakukan perubahan rencana secara tiba-tiba
shutterstock.com
Saat proses renovasi telah berlangsung, berkomitmenlah pada perencanaan awal yang telah kamu buat. Perubahan rencana yang dilakukan di tengah-tengah proses renovasi dapat mengubah perencanaan secara keseluruhan, salah satunya menambah biaya renovasi.
Biasanya perubahan rencana terjadi setelah melihat sebagian hasil dari proses renovasi, seperti pilihan warna cat atau wallpaper tembok yang ternyata kurang memuaskan saat diaplikasikan. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan setiap langkah dengan baik dan tepat.
5. Tidak mengantisipasi kendala
shutterstock.com
Sudah menjadi rahasia umum, jika sesuatu yang direncanakan – sekalipun dengan matang – sewaktu-waktu dapat berjalan diluar ekspektasi.
Faktor kendala yang meingkatkan pengeluaran bisa datang dari mana saja, seperti molornya pengerjaan renovasi karena kekurangan material, pekerja bangunan yang sakit, atau proses pembangunan yang ternyata memang lebih sulit dari yang diperkirakan. Siapkanlah setidaknya 15-20% persen dari total anggaran renovasi untuk mengantisipasi pengeluaran tambahan.
6. Tidak memanfaatkan bantuan dari profesional
shutterstock.com
Renovasi rumah memang dapat dilakukan secara mandiri, namun tetap membutuhkan keterampilan dan pengetahuan dalam ilmu rancang bangun dan pengolahan material.
Jika kamu berinisiatif melakukan renovasi sendiri tanpa memiliki keahlian, justru dapat memunculkan resiko kegagalan yang lebih besar. Alih-alih menekan pengeluaran, kamu malah harus mengeluarkan biaya yang lebih tinggi untuk menutupi kesalahan renovasi.

shutterstock.com
Tidak ada salahnya mencoba memanfaatkan jasa para profesional seperti desainer interior, arsitek, ataupun kontraktor dalam merenovasi rumah, jika memang lebih menghemat pengeluaran. Untuk menghindari kesalahan renovasi yang lain, memilih arsitek dan kontraktor pun tidak bisa sembarangan. Pertimbangkanlah matang-matang apakah mereka cukup kompeten dan dapat dipercaya
Apakah kamu mengalami beberapa kesalahan di atas pada saat renovasi rumah? Jika memang ingin meminimalisir pengeluaran renovasi, sebisa mungkin hindarilah enam kesalahan renovasi rumah ini. Setelah renovasi sukses, perawatan terhadap hunian juga perlu dilakukan dengan baik, agar investasi yang kamu keluarkan tidak sia-sia.
sumber:dekoruma.com