Ibarat melukis di piring, kamu bisa meningkatkan estetika makanan lewat food plating. Dan ternyata seni menata makanan ini bakal berhubungan dengan food photography. Lebih jelasnya, simak aja penjelasan selengkapnya berikut ini.
Dalam dunia food photography, tampilan makanan adalah hal pertama yang mesti diperhatikan. Makanya, food plating pasti mempengaruhi nilai dari hidangan yang kamu buat loh. Jika secara visual makanan tersebut sudah menarik, maka orang yang melihat pun pasti tergiur.
Apa Itu Food Plating?
Ilustrasi food plating (sumber: pexels.com)
Makan dengan mata.
Kalimat itu terdengar aneh, tapi tidak sepenuhnya salah loh.
Kita daat menebak-nebak rasa makanan hanya dari tampilannya. Sepotong cupcakes dengan krim dan taburan coklat di atasnya akan membuat orang membayangkan betapa manis rasanya. Lain lagi dengan semangkuk mie dengan garnish bubuk merah yang mengisyaratkan rasa pedas. Proses penataan yang menimbulkan imajinasi ini disebut dengan food plating.
Food plating adalah proses mengatur dan mendekorasi makanan guna meningkatkan tampilan hidangan tersebut. Dengan memperbaiki penyajiannya, makanan tersebut bisa mempengaruhi orang agar mau menyantapnya.
Kenapa Food Plating Itu Penting?
Mungkin kamu akan bertanya-tanya, kenapa makanan mesti dihias-hias terlebih dahulu padahal bisa langsung dilahap tanpa perlu mempertimbangkan tampilannya. Apalagi menghias makanan seperti itu bisa menyita banyak waktu. Di balik prosesnya yang terbilang rumit, ternyata food plating punya banyak manfaat loh, baik itu untuk perusahaan, koki, dan konsumen.
Untuk koki, manfaatnya adalah hidangan jadi terlihat kreatif. Kreativitas dalam mengemas visual hidangan ini bisa membangun ciri khas makanan sebuath restoran.
Ilustrasi foto makanan untuk konten Instagram (sumber: pexels.com)
Selain itu, visual makanan yang cantik juga bisa menjadi cara sederhana untuk membangun kepercayaan konsumen atas kualitas makanan yang disajikan. Bukan hanya itu, food plating yang baik juga bisa meningkatkan kelas restoran tersebut, sehingga restoran bisa menawarkan harga makanan yang lebih tinggi kepada konsumen.
Sedangkan, dari sisi konsumen, food plating bermanfaat untuk meningkatkan selera makan. Selain itu, makanan yang tertata rapi juga dapat menjadi konten Instagram yang kece!
Food Plating dan Food Photography
Sebelumnya kami sudah pernah membahas tentang peralatan kamera yang bisa digunakan dalam food photography. Sekarang kami bakal membahas tentang food plating-nya nih.
Baik food plating maupun food photography, keduanya sama-sama bermain dengan visual. Maka dari itu keduanya saling berkaitan. Untuk membuat iklan dari foto makanan, kamu memerlukan hidangan yang memiliki tampilan menarik.
Contoh susunan alat makan (sumber: pexels.com)
Berikut adalah beberapa komponen plating yang berpengaruh pada foto makanan:
- Jenis piring, pemilihan bentuk dan motif piring menjadi salah satu faktor bagus atau tidaknya suatu foto makanan. Apakah bentuk piringmu bulat, kotak, daun, dan lain sebagainya. Bentuk piring bisa kamu sesuaikan dengan bahan dasar hidangan.
- Susunan alat-alat makan, apakah garpu harus diletakkan di sebelah sendok? atau malah di sebelah pisau? Kamu mesti mempertimbangkan posisi dan jumlah alat makan di dalam satu frame. Jangan sampai frame malah terlihat penuh dan sumpek.
- Garnish, adalah bahan makanan atau benda lainnya yang digunakan sebagai hiasan yang menyertai hidangan makanan atau minuman yang disajikan. Di dalam foto makanan, pemilihan garnish akan mempengaruhi daya tarik makanan. Sampaikan kelezatan makananmu lewat gambar.
- Warna makanan, selain memanipulasi warna di proses editing, ada baiknya kamu mempertimbangkan soal warna dari awal pemotretan. Misal kamu ingin memotret steak, perhatikan tingkat kematangan steak-nya, apakah rare, medium rare, medium, medium well, atau well done. Karena setiap tingkat kematangannya akan berpengaruh dengan estetika foto makanan.
Referensi Food Plating untuk Food Photography
Sebelum artikel ini berakhir, kami punya beberapa rekomendasi food plating yang bisa menginspirasimu saat memotret makanan yang kami kutip dari artikel Unilever Food Solution, Food Plating 101: Mastering the Basics.
Ingatlah bahwa setiap susunan makanan akan memberikan efek yang berbeda-beda terhadap visual yang dihasilkan, sehingga kamu perlu mempertimbangkan susunan seperti apa yang cocok untuk hidanganmu. Yuk kita lihat referensinya!
1. Communal
Plating gaya communal (sumber: unileverfoodsolutions.com.sg)
Food plating yang satu ini kerap kamu temukan di berbagai makanan, terutama makanan di budaya Asia. Meskipun tergolong lebih sulit untuk proses penyusunannya, tetapi kamu juga dapat menambahkan hiasan yang menyenangkan kok. Untuk menambah estetika foto, gunakanlah piring dan mangkuk yang menarik, misalnya keranjang dimsum, daun pisang, dan lain-lain.
2. Individual
Contoh plating gaya individual (sumber: pexels.com)
Plating dengan jenis gaya individual sebenarnya diadopsi dari gaya yang lebih modern, yaitu minimalis. Dengan jenis plating individual, porsi makanan yang dihidangkan tidak terlalu banyak, karena mengacu seseorang yang hanya makan dengan porsi kecil. Contoh hidangan yang cocok untuk jenis plating ini adalah sushi. Duh jadi pengen nyicipin sushi!
3. One-dish meals
Gaya plating one-dish meals (sumber: id.wikipedia.org)
Kemudian jenis plating yang berikutnya adalah one-dish meals atau makanan yang dihidangkan di dalam satu piring, lengkap dengan nasi dan lauk pauk. Nasi lemak dan nasi padang menjadi jenis makanan yang pas untuk jenis plating ini. Karena dihidangkan dalam satu piring, seimbangkan antara warna dan tekstur untuk membuatnya terlihat lebih menarik dari segi visualnya.
Sekarang kamu jadi tahukan betapa pentingnya food plating untuk food photography. Akan tetapi kamu tetap perlu menyeimbangkan antara rasa dan tampilan makanannya yah. Yuk belajar plating untuk bahan foto makanan!
sumber : kreativv.com (dengan pengubahan)