Apakah kalian pernah membuat karya seni origami?

Origami adalah seni melipat kertas yang berasal dari Jepang, Selain kesenian, rupanya teknik origami juga membantu banyak perkambangan teknologi, loh.

Seperti misalnya alat kedokteran, kantung udara di mobil, sampai teknologi ruang angkasa.

Wah, kok bisa, ya?

Para ilmuwan antariksa rupanya membuat peralatan yang panjang dan lebar, Sehingga akan lebih mudah jika terbuat dari bahan yang tipis.

Nah, bagian dari sebuah peralatan dengan bahan yang tipis, bisa memanfaatkan teknik origami, teman-teman. Tujuannya, agar bagian tersebut bisa dilipat. Selain itu, agar bagiannya cukup untuk masuk ke dalam roket.

Bagaimana teknik origami diterapkan pada peralatan ruang angkasa?

Contoh yang bisa kita lihat adalah Stasiun Antariksa Internasional. Pada Stasiun Antariksa Internasional, ada sebuah susunan panel surya. Susunan tersebut menggunakan pola lipatan Z origami.

Selain itu, juga ada Robot Phoenix di Mars. Robot Phoenix juga memiliki susunan panel surya UltraFlex yang dlipat dengan teknik kipas. Teknik melipat ala origami ini membuat para ilmuwan mudah untuk membangun peralatan yang besar.

Tujuannya supaya bisa membuka lipatannya secara otomatis di ruang angkasa.

Mark A. Philbrick / Brigham Young University, Contoh susunan panel surya NASA menggunakan teknik origami (Shannon Zirbel)

Saat ini, para ilmuwan di NASA sedang membuat penghalang cahaya bintang yang besar bernama Starshade. Ini digunakan untuk “menutupi” cahaya bintang seperti matahari, untuk memudahkan penelitian benda langit di dekatnya.

Jadi, para ilmuwan membuat contoh bentuk origaminya menggunakan kertas terlebih dahulu, Setelah ditemukan hitungan matematis dan bahan yang tepat, mereka akan menerapkan pola origami dari kertas ini.

Keren sekali, ya!

Sumber: bobo.grid.id