Untuk menjadi seorang fotografer profesional, ada begitu banyak hal yang harus Anda perhatikan. Salah satu yang penting adalah jenis lensa kamera yang Anda gunakan.
Sebab, lensa kamera tersebut juga akan mempengaruhi hasil foto Anda nantinya.
Ada dua komponen utama yang membentuk sebuah kamera. Yang pertama adalah body kamera dan yang kedua adalah lensa.
Keduanya tidak bisa dipisahkan. Sebab, jika salah satu di antaranya lepas dari perhatian, maka kamera tidak akan berjalan sebagaimana fungsinya.
Ada macam-macam lensa kamera yang dibuat untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu dalam pengambilan gambar. Pemilihan lensa yang tepat tentunya akan menghasilkan foto dengan kualitas yang baik. Begitu pula sebaliknya.
Maka dari itulah, perlu untuk memiliki pemahaman yang baik mengenaik macam-macam jenis lensa kamera agar dapat mengasilkan foto yang bernilai estetika tinggi.
Sebelum membahas lensa, sebaiknya baca dulu tentang jenis kamera disini.
Fungsi Lensa Kamera
Lensa kamera merupakan bagian penting dari kamera karena lensa kamera memiliki peran dalam pengaturan cahaya dan penentuan kualitas gambar yang akan dihasilkan.
Seperti fungsi lensa pada mata. Fungsi lensa pada kamera untuk memfokuskan pantulan cahaya dari obyek agar dapat secara tepat ditangkap oleh sensor pada kamera.
Sering kan liat foto degang kualitas gambar yang tajam ? nah itulah kegunaan lensa.
Lensa adalaha sebuah perangkat optik yang terdiri dari susunan lensa dengan bentuk, ketebalan dan ukuran tertentu.
Jenis Lensa Kamera
Sebelum mengetahui jenis-jenis lensa kamera khusus, kamu harus mempelajari jenis-jenis kamera pada umumnya terlebih dahulu.
Dalam fotografi, lensa yang biasa dipakai secara garis besar terbagi menjadi dua jenis, yaitu: lensa zoom dan lensa fix.
Kedua jenis lensa ini memiliki keunikannya masing-masing.
Jenis lensa kamera zoom

Lensa zoom merupakan lensa kamera yang panjang fokal lensanya bisa diubah-ubah. Salah satu lensa zoom yang paling terkenal dan mungkin sudah kamu miliki adalah lensa kit.
Umumnya, panjang fokal lensa kit dimulai dari 18mm dan berakhir di 55mm. Lensa ini bisa menjadi salah satu lensa yang terkenal karena harganya yang relatif murah, tetapi kualitasnya masih bisa diandalkan.
Kelebihan utama yang dimiliki oleh lensa zoom adalah fleksibelitas yang bisa Anda dapatkan hanya dalam satu lensa. Artinya, Anda tidak perlu mengganti-ganti lensa lagi untuk bisa mendapatkan jarak fokal lensa yang Anda inginkan.
Jika Anda ingin memotret dengan fokal lensa lebar, Anda tinggal memindah ke tentang fokal lebar seperti 18mm. Namun jika Anda ingin mengambil gambar dengan jarak fokal tele, Anda dapat memutarnya kembali ke posisi 55mm.
Jenis lensa kamera fix (tetap)
Lensa fix atau lensa tetap ini merupakan kebalikan dari lensa zoom yang sudah dijabarkan sebelumnya. Jarak fokal dari lensa ini tidak dapat diubah-ubah.
Anda hanya dapat menggunakan kamera dengan fokal lensa yang sudah tertera di body lensa tersebut.
Sebagai contoh, jika Anda memiliki lensa fix 50mm, berarti Anda tidak akan bisa memotret landscape dan mendapatkan sudut pandang yang sama dengan lensa 18mm meskipun mundur hingga jarak yang jauh. Hasilnya akan berbeda.
Namun, penggunaan lensa fix ini memiliki keuntungannya sendiri, lho. Keuntungan utama dari lensa fix adalah kualitasnya yang secara rata-rata lebih baik daripada lensa zoom di tentang harga yang sama. Mengapa?
Hal ini disebabkan oleh pembuatan lensa zoom yang membutuhkan struktur lensa yang lebih kompleks. Sehingga, jumlah elemen dalam jenis lensa kamera zoom pun akan lebih banyak. Secara teoritis, semakin banyak elemen yang dilalui oleh cahaya, maka kualitas gambar akan menurun.
Selain soal kualitas gambar yang lebih baik dari lensa zoom, masih ada beberapa keuntungan lagi yang dimiliki oleh lensa fix: harganya lebih murah, body-nya yang lebih ringan, dan memiliki bukaan maksimum yang lebih besar (umumnya di f/1.8 – 1.2).
Untuk kekurangannya, lensa kamera ini tidak memungkinkan untuk melakukan zoom. Maka, harus maju dan muncur secara manual untuk mengomposisikan gambar.
Jenis Lensa Kamera DSLR dan Fungsinya
Dari dua jenis lensa kamera yang umum di atas, kamu bisa menemukan beberapa jenis lensa kamera yang khusus untuk digunakan di kamera DSLR yang Anda miliki.
Macam-macam jenis lensa kamera DSLR dan fungsinya tersebut adalah:
DSLR standar (standard lens)
Lensa standar pada kamera DSLR ini dapat menghasilkan gambar yang secara keseluruhan begitu mirip dengan apa yang kita lihat dengan mata.
Jenis lensa yang satu ini pada umumnya memiliki lebar aperture yang maksimal, sehingga membuatnya dapat digunakan dalam situasi-situasi dengan pencahayaan yang rendah.
Jika menggunakan kamera dengan lensa standar, dapat menggunakannya untuk memotret landscape dan portrait.
DSLR sudut lebar (wide-angle lens)

Jika dibandingkan dengan lensa standar, wide-angle lens ini memiliki sudut pandang yang lebih lebar.
Lensa yang satu ini bisa jadi sangat ideal untuk kamu gunakan memotret sekelompok orang atau ketika bekerja dalam ruang yang terbatas.
Namun, dalam penggunaannya pun perlu memerhatikan jarak antara lensa dengan objek. Sebab, jika lensa wide-angle ini digunakan sangat dekat dengan objek akan menimbulkan distorsi.
Jenis lensa kamera ini umumnya digunakan untuk memotret arsitektur, interior, dan landscape.
DSLR fokus panjang (long-focus lens)

Lensa kamera yang memiliki fokus lebih panjang ini sangat berguna bila digunakan untuk memotret objek yang jauh.
Jenis lensa kamera ini sangat berat dan sudut pandang yang terbatas. Sehingga, penggunaan shutter speed yang lebih cepat menjadi sesuatu yang penting untuk menghindari gerakan kamera.
DSLR cermin (mirror lens)

Mirror lens menggunakan kombinasi antara elemen kaca dan cermin untuk membelokkan cahaya yang masuk ke dalam lensa serta berjalan menyusuri laras cahaya.
Cermin-cermin yang ada di dalam lensa kamera ini akan memantulkan cahaya ke atas dan ke bawah laras lensa serta memanipulasi sinar cahaya yang memungkinkan focal length yang panjang menjadi terkandung di dalam ruang yang pendek secara fisik.
DSLR wide-angle zoom

Lensa wide-angle zoom membentang antara 21-35mm yang secara efektif terdiri dari tiga lensa yang masing-masingnya berukuran 21mm, 28mm, dan 35mm.
Kelebihan dari jenis lensa kamera ini adalah dapat memilih pengaturan jarak fokus menengah. Namun, lensa wide-angle zoom ini cenderung lebih lambar kerjanya dan lebih berat bebannya.
Hadirnya jenis lensa kamera wide-angle zoom ini ditujukan untuk menampilkan distorsi gambar dengan cara yang lebih banyak jika dibandingkan dengan lensa wide-angle yang memiliki panjang fokus tetap.
Lensa ini biasanya digunakan untuk memotret interior, arsitektur, dan lansekap.
DSLR telephoto zoom

Sebuah lensa dengan jenis ini membentang antara 75-300mm dan terdiri dari enam lensa dengan panjang fokus yang tetap.
Pada umumnya, telephoto zoom lens ini banyak digunakan oleh para fotografer olahraga dan fotografer satwa liar.
Selain itu, jenis lensa kamera telephoto zoom juga dapat digunakan untuk memotret arsitektur dan landscape secara lebih detail.
DSLR ultra wide-angle

Secara linear, jenis lensa kamera ultra wide-angle yang awalnya memiliki panjang fokus sekitar 21mm ini turun menjadi hanya sekitar 15mm.
Jenis lensa ini bisa menjadi alat yang cukup ampuh untuk melebh-lebihkan kedalaman dan ukuran relatif foto.
Namun, lensa ultra wide-angle ini juga merupakan salah satu jenis lensa yang paling sulit dipelajari cara penggunaannya.
DSLR shift lens

Dikenal juga sebagai lensa kendali perspektif. Lensa ini dimanakan demikian karena jenis lensa kamera shift lens ini dapat digeser dalam kaitannya dengan framing film.
Dengan menggunakan shift lens, kamu dapat menjaga kamera tetap sejajar dan hanya menggeser lensa ke atas untuk merekam gambar agar tidak terkenal distorsi.
Jenis lensa kamera ini mirip dengan lensa tilt-shift, kecuali dalam hal mekanisme kemiringan. Lensa geser miring memungkinkan fotografer untuk melampaui batasan normal kedalaman lapangan dan perspektif.
Ada banyak trik optik yang bisa digunakan dengan jenis lensa kamera ini yang tidak bisa diproduksi secara digital. Sehingga menjadikannya suatu keharusan untuk foto-foto landscape, arsitektur, ataupun produk tertentu.
DSLR makro (macro lens)

Lensa makro ini khusus dirancang untuk digunakan pada jarak fokus yang relatif sangat dekat. Jenis lensa kamera ini tersedia dengan panjang fokus yang bervariasi, mulai dari 50mm hingga 200mm.
Ketika mengambil gambar sebuah objek secara close up di luar ruangan, lensa makro yang lebih panjang dapat menghasilkan sebuah gambar besar dengan latar belakang yang tampak menjauh.
Dan apabila bergerak lebih dekat dengan lensa makro yang lebih pendek, hal tersebut dapat menyebabkan terhalangnya cahaya untuk masuk ke lensa.
DSLR telefoto (telephoto lens)

Satu jenis lensa kamera telephoto memiliki optic yang secara khusus dirancang untuk memungkinkannya memiliki panjang fokus yang panjang dalam laras yang relatif pendek.
Sebagian lensa telephoto memiliki panjang lensa yang tetap.
Telephoto lens dengan panjang fokus 400mm memerlukan beberapa jenis dukungan kamera.
Untuk memastikan berbagai macam kemampuan menuver, seorang fotografer olahraga akan sering menggunakan monopod. Contohnya adalah Canon F-1 35mm.
DSLR extreme long-focus

Extreme long-focus lens ini memiliki panjang fokus di atas 400mm. Jenis lensa kamera ini merupakan lensa khusus yang pada umumnya tidak ditemukan pembesaran standar.
Jika menggunakan lensa ini dalam mengambil gambar, kamu akan membutuhkan tripod sebagai penyangganya. Bobot dari lensa ini relatif berat.
Lensa extreme long-focus ini memiliki depth of field yang dangkal dan aperture yang secara maksimum dapat dikatakan kecil.
Sebagian besar fotografer amatir tidak memerlukan lensa tele dengan panjang fokus yang panjang.
Namun, merupakan pilihan yang populer di kalangan fotografer satwa liat profesional dan fotografer alami. Serta, fotografer olahraga yang tidak bisa terlalu dekat dengan tindakan (misalnya fotografer motorsport).
DSLR fish eye (fish eye lens)

Lensa fish eye ini merupakan bagian dari kelompok lensa wide-angle yang memiliki lebar 6-8mm.
Jenis lensa kamera ini dapat digunakan untuk merekam gambar secara melingkar minimal 180 derajat dengan beberapa lensa melihat ke belakang kamera dengan sudut pandang 220 derajat.
Gambar yang dihasilkan oleh jenis lensa kamera ini sangatlah terdistorsi dengan garis vertikal serta garis horizontal yang berbelok.
Pada umumnya, lensa kamera ini digunakan para fotografer untuk memotret panorama dan artistik.
DSLR cepat (fast lens)

Kecepatan lensa atau seberapa cepat lensa biasanya mengacu pada aperture maksimum dari lensa tersebut. Semakin besar aperture, maka lensa akan semakin cepat.
Lensa jenis ini dijelaskan dengan aperture maksimum yang biasakan ditunjukkan oleh sebuah angka dengan huruf “f” di depannya.
Misalnya f/1.8. Semakin kecil jumlahnya, maka aperture maksimal yang dimilikinya akan semakin besar.
Lensa dengan aperture maksimum yang besar ini disebut dengan fast lens. Karena, lensa ini memungkinkan cahaya untuk lebih masuk ke dalamnya.
Sehingga, dapat menggunakan lensa ini untuk memotret di tempat yang tidak banyak cahaya di sekitarnya.
Biasanya, fast lens ini digunakan untuk merekam peristiwa olahraga dalam ruangan ataupun satwa liar.
Konklusi
Masing-masing lensa memiliki fungsi dan kelebihannya. Jenis lensa apakah yang digunakan pada kamera kamu?
Sebagai fotografer profesional, kamu di tuntut untuk memahami fungsi lensa sesuai kebutuhan.
Tak hanya itu, berbagai pertimbanganpun perlu di perhatikan, seperti ukuran, berat, hingga bentuk harus disesuaikan dengan kondisi lapangan.
Pelajari juga teknik dalam fotografi, lalu praktikan dan temukan style-mu yang khas.
sumber : sukagitu.com